Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. KPK mengaku mengalami kesulitan terkait penghitungan kerugian negara dalam kasus korupsi pengadaan Quay Container Crane (QCC) dengan tersangka mantan Dirut PT Pelindo II Richard Joost (RJ) Lino. Meski demikian, KPK janji menuntaskan kasus tersebut.
"Mudah-mudahan kami berjanji sebelum kepemimpinan kami berakhir, Insyaallah itu nanti sudah proses ke pengadilannya sudah kami lakukan," ujar Ketua KPK Agus Rahardjo di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Selain alasan sulit menghitung kerugian negara, Agus mengatakan penetapan tersangka untuk RJ Lino dilakukan sebelum era komisioner KPK saat ini. Agus merinci soal kesulitan penghitungan kerugian negara itu.
"Mengenai crane itu saya pernah jelaskan hambatan pertama adalah kerugian negara, alat bukti lain ada. Tapi kerugian negara kami harus menghitung mendatangi pabriknya di China," tutur Agus.
Di awal kepemimpinannya bersama empat komisioner lain, yaitu Laode M Syarif, Saut Situmorang, Basaria Pandjaitan, dan Alexander Marwata, Agus mengaku telah mengirimkan surat permintaan MLA (mutual legal assistance) ke China untuk penyelidikan. Namun, dia menyebut surat itu tak pernah berbalas hingga saat ini.
Selain bersurat, Agus menuturkan pihaknya juga melakukan upaya lain untuk menuntaskan kasus RJ Lino. Salah satu upayanya adalah mendatangi langsung pabrik QCC di China.
"Setelah setahun nggak keluar, saya dengan Pak Laode datang ke China. Sampai sekarang MLA belum keluar," katanya.
Agus menuturkan pihaknya tak kehabisan akal untuk menghitung kerugian negara dari kasus RJ Lino mesti tak bisa ke China. Dia akan meminta bantuan para ahli.
"Kami berjanji mempercepat itu dengan cara lain. Kami akan kumpulkan ahli-ahli dari banyak pihak kemudian menghitung secara perbandingan harga crane itu sebetulnya berapa," ucapnya.
Anggota Komisi III DPR F-PDIP Masinton Pasaribu lalu menanyakan nasib RJ Lino yang menyandang status tersangka selama hampir 3 tahun tanpa tindak lanjut. Agus menjawab RJ Lino segera dibawa ke pengadilan secepatnya.
"Yang bersangkutan ditentukan tersangka kalau nggak salah sebulan sebelum kami masuk. Pada waktu kami memulai kepemimpinan kami, kami meminta MLA segera dikeluarkan pemerintah China, tapi belum keluar. Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama kami ajukan ke pengadilan," tegas Agus. (dtc)