Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Rembang. Pemerintah mengizinkan nelayan memakai cantrang, namun jangkauan kegiatan operasinya dibatasi. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan penggunaan cantrang maksimal 12 mil dari garis pantai, di atas itu tidak boleh.
Selama kapal tersebut menangkap ikan di jalur yang sudah ditetapkan, yakni jalur 2 WPP 712, 4 sampai 12 mil maka tidak akan ditangkap. Pembatasan wilayah operasi kapal cantrang di Jalur 2 WPP 712, 4 sampai 12 mil dimaksudkan untuk menghindari potensi konflik antara kapal cantrang dan kapal non cantrang.
"Di atas itu tidak boleh. Nanti kalau ke sana keburu orang Kalimantan marah, ditangkap di sana. Nanti kita lagi yang suruh ngurusin,"Kata Susi saat kunjungan kerja ke Rembang, Jawa Tengah, Selasa (13/2/18).
Kebijakan ini diprotes para nelayan. Sukardi, nelayan Desa Tasikagung, Rembang, menilai kebijakan tersebut justru membenturkan antara nelayan cantrang dengan nelayan kecil.
"Apa memang pemerintah sengaja membenturkan nelayan cantrang dengan para nelayan kecil. Bisa benar-benar rebut kalau hanya dibatasi hanya segitu," katanya kepada detikcom di wilayah Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tasikagung, Rembang, Selasa (13/2/18).
Sukardi juga keberatan mengganti cantrang dengan alat tangkap lain, karena membutuhkan biaya yang cukup besar.
"Okelah kalau Pemerintah mau bicara soal dana pinjaman, tapi kemarin rekan kami sudah membuktikan. Pak Yoto ketua asosiasi nelayan Rembang dia sudah berkorban kapal satu, ganti alat tangkap gillnet sampai habis Rp 600 juta, tapi buktinya apa, dia melaut dua hari dua malam hanya dapat dua ekor ikan saja," jelasnya.
Senada, nelayan lainnya bernama Slamet meminta pemerintah membuat kebijakan realistis. Ia mengaku ragu jika harus menandatangani surat kesepakatan kesanggupan nelayan beralih dari cantrang.
"Pemerintah saat ini terlalu bertele-tele dan tidak tegas. Caranya bagaimana agar nelayan mau beralih alat, gampang saja, tinggal beri kami nelayan beberapa kapal yang pakai jaring gillnet, kalau memang itu menguntungkan pasti nelayan mau beralih, kalau tidak ya pasti enggan. Jangan muter-muter kaya gini," tuturnya. (dtc)