Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di Jalan Jamika, Kota Bandung, menggelar aksi protes lantaran enggan direlokasi ke Jalan Cibadak. Mereka menyuarakan sikapnya tersebut di Balai Kota Bandung.
Jubir PKL Jamika Mansurya Manik mengatakan ia bersama 300 PKL menolak direlokasi ke Jalan Cibadak lantaran mendapat penolakan dari warga lokal. Bahkan hal itu dikhawatirkan malah akan menimbulkan konflik.
"Warga Cibadak di empat RW sudah terang-terangan melakukan penolakan. Artinya pemerintah ini tidak siap untuk merelokasi pedagang. Di sini ada kerawanan sosial," ujar Mansurya saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (13/2/2018).
Alasan lain, kata dia, adalah tidak ada kajian dari Pemkot Bandung mengenai dampak positif dan negatif dari relokasi tersebut. Terlebih dikhawatirkan omzet para pedagang akan menurun.
Tidak hanya itu jika direlokasi para pedagang akan kesulitan untuk membawa barang dagangan dari lokasi awal yang berjarak sekitar 3 KM. "Memang Satpol menyiapkan angkutan. Tapi Satpol hanya punya empat truk, sementara kalau dihitung-hitung keperluan untuk mengangkut 30-40 truk. Kalau dipaksakan empat truk bisa dari sore sampai jam 10 malam, keburu selesai," ucap Mansurya.
Pihaknya berharap Pemkot Bandung mengkaji kembali kebijakan untuk merelokasi PKL Jamika. Sebab para PKL sudah siap untuk berkolaborasi untuk menjadikan Jamika sebagai Malioboro-nya Kota Bandung.
"Kita inginkan Jamika jadi Malioboro-nya Kota Bandung sebagai destinasi wisata. Kalau di Jamika kan dua jalur sementara kalau di Cibadak hanya satu jalur, susah," kata Mansurya.
Perwakilan PKL yang gagal bertemu langsung dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun cukup kecewa. Meski begitu perwakilan berkesempatan mengikuti diskusi yang diwakili oleh pihak Satpol PP dan Diskop UKM Kota Bandung.
Ditemui terpisah, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tetap berkeinginan agar PKL Jamika direlokasi ke Cibadak. Menurutnya hal tersebut sebuah keputusan. "Saya sudah ambil keputusan tetap ke Cibadak," tegas pria yang akrab disapa Emil itu.
Menurut dia, keputusan tersebut adalah sebuah solusi untuk melakukan penataan PKL tanpa harus mengusirnya. Terlebih ke depan kawasan Cibadak akan menjadi salah satu sentra ekonomi dengan potensi kulinernya.
"Wisata kulinernya kan sudah ada, tinggal wisata jual belinya. Semua sudah didiskusikan, sudah ada solusi," kata Emil.
Sekadar diketahui, jauh sebelumnya kawasan Jalan Cibadak pernah dipenuhi oleh PKL pakaian bekas yang dikenal sebagai kawasan Cibadak Mal (Cimal). Namun pada era Wali Kota Dada Rosada para PKL Cimal direlokasi ke Tegalega hingga akhirnya kini menetap di Pasar Gedebage. Salah satu alasan relokasi karena adanya penolakan pemilik toko dan tidak sesuai Perda K3.
Saat ini di era Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Jalan Cibadak dihidupkan kembali dengan pengembangan kawasan wisata kuliner ditambah dengan relokasi PKL Jamika sebagai penunjang wisata belanja. (dtc)