Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Panitia pengawas pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Batubara menggelar deklarasi tolak dan lawan politik uang dan politisasi isu SARA, di lapangan bola, Kecamatan Lima Puluh, Rabu (14/2/2018).
Acara deklarasi dihadiri Kapolres Batubara, Dandim 0208 Asahan, Kejaksaan Negeri Batubara, KPU Batubara, Kalapas Kelas II A Labuhan Ruku, Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Batubara, pimpinan partai politik, organisasi kepemudaan, tokoh agama serta tokoh masyarakat.
Komisioner Panwaslih Batubara Abdillah mengatakan, tantangan proses demokrasi kita semakin lama semakin dinamis, tantangan tersebut bisa datang dari berbagai pihak dan sangat mungkin mempengaruhi kualitas pelaksanaan pilkada yang berintegritas.
Panwaslih memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk memastikan integritas pilkada dengan mengajak semua pihak untuk terlibat. Aspek penyelenggaraan, kontestasi dan partisipasi adalah bagian penting dimana semua pihak terlibat berkontribusi terhadap tinggi rendahnya kualitas pilkada.
Dikatakannya, Diantara hambatan kualitas pilkada adalah politik uang dan politisasi sara. Politik uang menjadi musuh kita bersama karena praktik ini akan menciptakan potensi tindakan korupsi dalam penyelenggaraan Pemerintahan daerah, politisasi sara berpotensi menganggu persaudaraan dalam negara Kesatuan Indonesia.
"Politik uang merupakan kerawanan yang terjadi dibanyak daerah pada pilkada sebelumnya dan juga pada lemilu legislatif dan pilpres 2014. Praktik bagi-bagi uang maupun barang, seperti sembako hingga pembangunan sarana publik merupakan contoh kasus maraknya pelanggaran pemilu terkait politik uang. Kagiatan ini momentum bagi kita untuk menjadikan pilkada bebas dari politik uang dan sara," katanya.
Sementara, Kapolres Kabupaten Batubara AKBP Dedy Indriyanto mengatakan, kegiatan ini adalah langkah progres untuk menuju pilkada yang bermartabat sesuai harapan kita bersama.
"Kita aparesiasi kegiatan yang dilaksanakan Panwaslih, ini satu langkah baik menuju pilkada yang bermartabat dan kondusif," katanya.
Pantauan medanbisnisdaily.com, deklarasi tolak dan lawan politik uang dan politisasi sara hanya dihadiri oleh dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Batubara yaitu Oky Iqbal Frima dari nomor urut 3 dan Khairil Anwar nomor 4.
Pembacaan Deklarasi dilakukan oleh Ketua Partai PAN Kabupaten Batubara Fahmi diikuti seluruh peserta dan ditutup dengan pemberian cap tangan di atas kain putih.