Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Berbagai survei menyebut Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon terkuat untuk maju kembali sebagai capres di Pemilu 2019. Golkar punya keyakinan lain.
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Nusron Wahid yakin Jokowi akan memiliki lawan lain di Pilpres 2019. Dia memprediksi Prabowo tak akan menjadi lawan lagi untuk Jokowi.
"Saya meyakini bahwa lawannya Pak Jokowi bukan Pak Prabowo. Walaupun nanti saya yakin tetap dua calon, tapi bukan Prabowo," kata Nusron dalam rilis survei Indo Barometer di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Kamis (15/2).
Ia yakin akan ada sosok lain yang menggantikan Prabowo. Bahkan, kata Nusron, sosok itu diajukan sendiri oleh mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Entah siapa orangnya nanti. Itu hak-haknya beliau. Hidung politik saya sudah merasakan. Tapi karena politisi itu depan publik nggak boleh pakai perasaan. Tapi intuisi saya, Pak Prabowo nggak akan maju dan ngajuin orang lain," sebutnya.
Menurut Nusron, hal tersebut dapat menjadikan proses Pemilu 2019 hemat anggaran. Sebab, dengan peta tersebut, dia menilai pilpres bisa digelar dalam satu kali putaran.
"Jadi ngirit biayalah minimal. Nggak dua kali main. KPU juga jadi irit. Negara iritlah sekitar Rp 4-6 triliun. Itu kalau bangun jalan tol tambah panjanglah. Dengan dua calon pun tak mengikis proses demokrasi," ujar Nusron.
Indo Barometer hari ini merilis survei Dinamika Pilpres 2019. Hasil survei itu menempatkan Presiden Joko Widodo sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi.
Dalam simulasi 2 nama, Jokowi vs Prabowo, Jokowi unggul dengan angka 48,8 persen. Sedangkan Prabowo berada di angka 22,3 persen.
Sebanyak 17,2 persen responden belum memutuskan, 6,0 persen masih merahasiakan, 1,2 persen tidak akan memilih, dan 4,5 persen tidak menjawab.
Survei dilaksanakan pada 23-30 Januari 2018 di 34 provinsi. Jumlah sampel sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Metode penarikan sampel adalah multistage random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. (dtc)