Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Gubernur Sumatera Utara, HT Erry Nuradi, Kapoldasu Irjen Paulus Waterpauw bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah meninjau kesiapan vihara dalam menyambut perayaan tahun baru Imlek 2569, Kamis (15/2/2018). Rombongan yang juga diikuti Walikota Medan Zulmi Eldin, Ketua FKUB H Maratua Simanjuntak, Wali Umat Budha Indonesia (Walubi) Sumut Indra Wahidin meninjau Vihara Setia Budi di Jalan Irian Barat dan Vihara Meitereya komplek Cemara Asri.
Gubsu memberi apresiasi atas kesiapan pengurus kedua vihara untuk menyambut tahun baru Imlek, sehingga nantinya umat Buddha bisa merayakannya dengan suka cita tanpa ada halangan.
"Kita berharap umat Buddha bisa menjalankan ibadah dan menyambut tahun baru Imlek dengan suka cita tanpa ada kendala," ujarnya.
Selain itu, Gubsu juga berpesan agar para merayakan dan menjalankan ibadah umat Buddha agar berhati-hati dan lebih cermat meninggalkan rumah.
Kapolda Sumut Paulus Waterpauw mengatakan, untuk tahun baru Imlek ini pihaknya mengerahkan 1.350 personel untuk pengamanan yang akan dilakukan di seluruh kapolsek se kabupaten/kota. "Sebab perayaan Imlek tidak hanya umat Buddha di Medan juga di daerah lain, dan pengamanan tersebut khusus vihara," ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh umat beragama lain yang ingin melihat jalannya ritual agar tidak membawa hal-hal yang akan menganggu kegiatan ibadah, dan bila ada yang mencurigakan akan ditindak langsung oleh polisi.
Ketua Walubi Sumut, Indra Wahidin, mengatakan, perayaan Imlek erat kaitannya dengan pesta perayaan datangnya musim semi yang dimulai pada 30 bulan ke-12 dan berakhir pada tanggal 15 bulan pertama atau yang lebih dikenal dengan istilah Cap Go Meh. Perayaan Imlek meliputi sembahyang Imlek, sembahyang kepada Sang Pencipta / Thian (Tuhan dalam Bahasa Mandarin), dan perayaan Cap Go Meh.
"Tujuan dari sembahyang Imlek adalah sebagai bentuk pengucapan syukur, doa dan harapan agar di tahun depan mendapat rezeki yang lebih banyak, untuk menjamu leluhur, dan sebagai media silaturahmi dengan keluarga dan kerabat," paparnya.
Selain itu, kata Indra, imlek adalah tradisi pergantian tahun. Sehingga yang merayakan Imlek ini seluruh etnis Tionghoa apapun agamanya, yakni masyarakat Tionghoa muslim di sana juga turut merayakan Imlek," jelasnya.