Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Washington DC. Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ikut berkomentar soal penembakan brutal di sekolah Florida yang menewaskan 17 orang. Obama menyerukan segera dibahasnya aturan pengendalian senjata api di AS, yang sudah diharapkan sejak lama.
Pemuda 19 tahun bernama Nikolas Cruz melepas tembakan membabi-buta di Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, Florida, yang merupakan bekas sekolahnya. Aksi brutal itu dilakukan Cruz dengan memakai senapan serbu jenis AR-15 yang dibelinya secara legal di Florida.
Sedikitnya 17 orang yang terdiri atas siswa dan staf serta guru sekolah menegah itu tewas dalam penembakan brutal itu. Cruz telah ditahan otoritas setempat dan dijerat 17 dakwaan pembunuhan berencana.
"Kita berduka dengan Parkland. Tapi kita bukannya tidak berdaya," ucap Obama yang merupakan Presiden ke-44 AS ini via akun Twitternya pada Kamis (15/2) waktu setempat, seperti dilansir CNN, Jumat (16/2/2018).
"Mempedulikan anak-anak kita menjadi tugas utama kita. Dan hingga kita bisa dengan jujur menyatakan kita telah melakukan hal yang cukup untuk menjaga mereka tetap aman dari bahaya, termasuk aturan hukum soal keselamatan senjata api yang masuk akal dan diharapkan sejak lama, maka kita harus berubah," imbuh Obama.
Pernyataan Obama ini bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Donald Trump yang menghindari topik aturan senjata api saat berpidato menanggapi penembakan brutal itu. Trump dalam pidatonya malah fokus pada kesehatan mental si pelaku.
"Kita berkomitmen untuk bekerja bersama pemimpin lokal dan negara bagian untuk membantu mengamankan sekolah-sekolah kita dan menangkal isu-isu sulit soal kesehatan mental," tegas Trump dalam pidato di Gedung Putih pada Kamis (15/2). "Tidak cukup hanya mengambil tindakan yang membuat kita merasa kita membuat perbedaan. Kita harus sungguh-sungguh membuat perbedaan itu," imbuhnya.
Dalam pernyataan terpisah via Twitter, mantan Wakil Presiden AS Joe Biden juga memberikan tanggapannya. Biden menyebut Kongres AS 'memiliki kewajiban moral untuk mengambil tindakan dan menghindarkan banyak keluarga dari kekerasan semacam ini'.
Selama ini Kongres AS, terutama kalangan Republikan, menentang aturan pengendalian senjata api. Mereka selalu menyinggung Amandemen Kedua Konstitusi AS yang menyatakan hak setiap warga negara untuk memikul senjata tidak bisa digugat. (dtc)