Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Presidium Alumni 212 menggelar dialog kebangsaan bertajuk 'Politik dan Etika Kepemimpinan'. Mantan Menteri PANRB era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ryaas Rasyid hadir pada dialog tersebut sebagai pembicara.
Pada kesempatan itu, Ryaas menyinggung kepemimpinan di Indonesia yang menurutnya bermasalah. Menurutnya, Indonesia saat ini mengalami krisis kepemimpinan.
"Indonesia ini sudah lama mengalami krisis kepemimpinan. Sorry to say, nggak ada pemimpin yang bagus. Hampir semua level, bermasalah semua," kata Ryaas di lokasi diskusi, Roemah Rakjat, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2018).
Ryaas menuturkan, ada tiga kriteria kepemimpinan yang ideal. Ketiga kriteria tersebut antara lain, integritas, komitmen, dan mampu mencarikan solusi.
"Standard teori ada tiga syarat pemimpin. Pertama integritas, punya kepribadian kuat yang tidak bisa bohong, mencuri, korupsi dan sebagainya. Kedua bisa memdeskripsi solusi, membuat resep untuk solusi. Ketiga mampu memobilisasi faktor untuk menyelesaikan masalah itu," ungkap pendiri Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan (PDK) tersebut.
Ryaas kemudian memberikan contoh konkret minimnya integritas di Indonesia. Menurut pandangannya, dengan menjamurnya pelaku korupsi dari kalangan penyelenggara negara itu menjadi contoh nyata krisis integritas.
"Bukti tidak ada integritas di Indonesia sederhana banget. Perwakilan di DPR, parpol-parpol itu punya perwakilan di penjara tipikor. Semua provinsi ada wakilnya. Bahkan ada provinsi yang mengirim 3 wakil daerahnya di penjara tipikor," tutur mantan anggota Wantimpres era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Selain Ryaas Rasyid, hadir pula Ketua Presidium Alumni 212 Umar Al-hamid dan Sekjen Presidium 212 Hasri Harahap. Hingga saat ini diskusi pun masih berlangsung dengan pembicaraan yang tidak diperkenankan untuk dipublikasikan. (dtc)