Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Surabaya - Video penyerangan seorang kiai di Lamongan viral di media sosial (medsos). Polisi minta masyarakat tidak percaya dengan informasi yang beredar di medsos.
"Jadi, tidak benar apa yang terjadi di medsos. Kita akan berupaya untuk menyajikan hasil yang akurat," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera di Balai Wartawan Polda Jatim, Senin (19/2/2018).
Hingga kini, ujar Barung, pihaknya masih melakukan beberapa tes kejiwaan dengan menggandeng beberapa psikiater dari RS Bhayangkara.
Pihaknya menurut Barung ingin meluruskan jika apa yang dibesar-besarkan warganet lewat medsos tentang kejadian penyerangan kiai di Lamongan itu tidak benar. Karena yang terjadi sebenarnya, pelaku tersebut memang sudah biasa berada di lingkungan pondok pesantren.
"Seseorang itu memang sudah dikenal di wilayah Lamongan kalau dia sering di situ (lingkungan ponpes), dan orang-orang di sana sudah tahu kalau dia memang seperti itu (memiliki gangguan jiwa)," kata Barung.
Hal ini lanjut Barung, dapat dilihat dari ciri-ciri fisik pelaku yang menunjukkan gejala jika ia tidak sehat secara psikis. "Kelihatan dari sorot matanya dan cara bicaranya yang tidak benar," tambah Barung.
Barung memastikan tidak ada penyerangan terhadap KH Hakam. Namun memang karena kiai ingin memindahkan pelaku, dan pelaku tidak terima, kejar-kejaran antar keduanya pun tak dapat dihindarkan.
Sementara untuk menepis anggapan ini, tim dari RS Bhayangkara akan melakukan sejumlah pemeriksaan kejiwaan. Jika hasilnya nanti pelaku tidak memiliki penyakit jiwa, maka pihaknya akan membawa pelaku ke proses hukum, hal ini juga berlaku sebaliknya. dtc