Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Sukabumi. Video penganiayaan diduga penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukabumi tersebar di kalangan wartawan melalui aplikasi pesan singkat. Video berdurasi 55 detik itu menampakan adegan kekerasan antara sekelompok pemuda yang duduk berjongkok dengan beberapa orang yang melakukan pemukulan.
Ketika hal ini di konfirmasi Detikcom ke pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nyomplong Kota Sukabumi, Jawa Barat, mereka membenarkan peristiwa itu terjadi di salah satu blok ruang tahanan.
"Pelaku pemukulan tiga orang mereka tahanan baru kepada tiga tahanan lainnya yang diduga merupakan anggota geng motor. Peristiwa ini sudah kita laporkan ke pihak kepolisian dan sedang proses penyelidikan," ujar Risman Somantri Kalapas Nyomplong kepada detikcom, Senin (19/2/2018).
Risman mengaku sudah menerima kabar tentang video tersebut pada Kamis malam (15/2/2018) sekitar pukul 21.30 WIB. Informasinya tentang pemukulan tiga tahanan anggota geng motor oleh tiga tahanan lainnya.
"Menurut informasi yang kita gali pemukulan itu bermotif dendam, saat yang bersangkutan ada di luar (sebelum menjadi tahanan). Saya mendapat laporan dari kepala keamanan itu sudah viral, malam itu juga saya minta kepala keamanan untuk mengambil tindakan dan melakikan penggeledahan hingga akhirnya ditemukan HP dan barang bukti lain," kata Risman.
Karena melibatkan kelompok dan khawatir terjadi rembetan peristiwa yang sama, pihak Lapas kemudian berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih jauh.
"Kepolisian sudah datang, saat itu juga Kapolres Sukabumi Kota juga yang memimpin pemeriksaan. Selain itu kami juga berkomunikasi dengan kelompok motor yang disebut dalam video juga dengan keluarga korban pemukulan dan kami sepakat jika permasalahan itu sudah selesai," tandas Risman.
Sementara itu dihubungi terpisah, Ketua Brigez Indonesia Kota Sukabumi, Faisal Lutfi Adrianto mengungkap permasalahan yang terjadi di dalam Lapas sudah bisa diselesaikan dengan baik. Dia menyerahkan sepenuhnya masalah itu kepada Lapas dan aparat kepolisian.
"Kami meminta para pelakunya mendapat hukuman atas perbuatannya dari kami menghargai proses yang telah dilakukan pihak kepolisian dan Lapas cukup responsif mengambil langkah," ungkapnya.Faisal juga berpesan kepada seluruh anggota Brigez untuk tidak terpancing dan mempercayakan sepenuhnya pada hukum yang berlaku. "Saya harap polemiknya tidak terus berlanjut, orangnya sudah dihukum dan kawan-kawan kita juga sudah dimintai keterangan sebagai saksi sekaligus korban," pungkasnya. (dtc)