Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Samosir. Musim kemarau menjadi ancaman serius bagi pertanian di Kabupaten Samosir. Sudah hampir 1 bulan dilanda kemarau, yang mengakibatkan lahan persawahan mengalami kekeringan. Akibatnya, masyarakat petani, khususnya petani padi terancam gagal panen.
Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Pertanian, berusaha semaksimal mungkin untuk merespon kekeringan ini dengan menurunkan seluruh pompa dibeberapa titik yang dianggap rawan kekeringan.
Bupati Samosir Rapidin Simbolon, melalui pesan whatsaap, kepada medanbisnisdaily.com, Selasa (20/2/2018), menyampaikan, bagian syair lagu almarhum Pance Pondaag, mungkin cocok untuk diungkapkan petani padi di Kabupaten Samosir.
"Kucoba untuk bertahan, adalah bagian syair lagu almarhum Pance, mungkin cocok untuk diungkapkan petani padi di Kabupaten Samosir, seiring dengan ganasnya kemarau di Samosir akhir-akhir ini," sebut Rapidin Simbolon.
Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, telah berupaya maksimal agar lahan padi seluas kurang lebih 50 hektar di Desa Panampangan, Kecamatan Pangururan, jangan sampai gagal panen dengan menurunkan mesin pompa air.
"Padi di Desa Panampangan sedang membuahi. Lahan ini kurang lebih 50 hektar, semoga jangan sampai gagal panen. Kami komit dan berusaha sekuat tenaga untuk mengawalnya sampai panen. Semoga alam berpihak bagi kami para petani. Mohon doanya," tutup Rapidin Simbolon.
Sebelumnya, Sabtu (17/2/2018), Bupati Samosir didampingi Kepala Dinas Pertanian Erkanus Simbolon, Camat Pangururan Krimson Malau, dan Kepala Desa Panampangan Ricat Sigiro, telah melakukan monitoring pengoperasian pompa air yang diberikan Dinas Pertanian untuk mengairi lahan padi yang sudah kering di Desa Panampangan.
Setelah melakukan monitoring pengoperasian pompa bantuan dari Dinas Pertanian Samosir, Sabtu (17/2/2018) sore, Kabupaten Samosir diguyur hujan kurang lebih selama 30 menit.