Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Pemerintah telah menarik pinjaman sebesar Rp 21,4 triliun di 2018. Pinjaman tersebut untuk menutupi defisit anggaran di 2018.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan pinjaman tersebut tercatat hingga 31 Januari 2018.
"Untuk defisit realisasi pembiayaan, sampai dengan Januari kita sudah realisasi untuk pembiayaan utang adalah Rp 21,4 triliun," kata dia dalam paparan realisasi APBN 2018 di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jakarta, Selasa (20/2).
Pinjaman tersebut terdiri dari penerbitan SBN neto sebesar Rp 15,5 triliun atau 3,74 persen dari yang ditargetkan dalam APBN. Kemudian, berasal dari penarikan pinjaman neto sebesar Rp 5,9 triliun.
Meski begitu, Sri Mulyani menuturkan, jumlah pinjaman tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Januari 2017, realisasi pembiayaan utang Rp 82,1 triliun.
"Bandingkan dengan realisasi tanggal 31 Januari 2017, pembiyaan utang mencapai Rp 82,1 triliun," ujar dia.
Lebih lanjut, dia bilang penerimaan negara telah mencapai Rp 101,4 triliun atau 5,3% dari target Rp 1.894,7 triliun. Sementara belanja negara mencapai Rp 138,4 triliun atau 6,2 persen dari target Rp 2.220,7 triliun.
"Realisasi APBN kita sampai 31 Januari 2018, pendapatan negara mencapai Rp 101,4 triliun atau 5,3 % dari total pendapatan negara. Belanja negara telah terbelanjakan Rp 138,4 triliun atau 6,2% dari total belanja yang Rp 2.220,7 triliun," tukas dia. (dtc)