Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Salah satu pendiri Presidium 212, Fazal Assegaf menilai penonaktifan dirinya tidak masuk akal. Menurut Faizal, tidak ada pendiri yang bisa diberhentikan dalam suatu organisasi.
"Proses menonaktifkan saya sebagai pendiri sangat tidak masuk akal. Sebab, mana bisa pendiri bisa diberhentikan," kata Faizal kepada detikcom, Selasa (20/2/2018).
Faizal menggambarkan Presidium 212 sebenarnya tidak memiliki struktur kepengurusan yang kaku. Menurutnya, Presidium 212 berisi perwakilan dari organisasi-organisasi.
"Sampai saat ini Presidium 212 tidak punya pengurus dan hanya bersifat presidium dari perwakilan tiap-tiap organisasi," ujar Faizal.
Terkait pernyataannya yang menyarankan imam besar FPI Habib Rizieq meniru sikap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam menghadapi proses hukum, Faizal menyampaikan tidak ada tujuan merendahkan Rizieq. Faizal menilai Presidium 212 sangat naif jika hal itu dijadikan alasan.
"Pernyataan saya bahwa Rizieq perlu mencontohkan Ahok dalam proses hukum dijadikan alasan menonaktifkan saya, sangat naif. Tidak ada tujuan merendahkan Rizieq di mata hukum, biarlah publik yang menilai," tutur dia.
Sebelumnya, Presidium Alumni 212 menonaktifkan Faizal Assegaf dari kepengurusan. Pemberhentian itu dilakukan gara-gara pernyataan soal sosok Habib Rizieq Syihab.
"Kami sangat menyesalkan statement Saudara Faizal Assegaf pada acara diskusi di Hotel D Setiabudi, di mana yang bersangkutan menyatakan bahwa 'dalam menghadapi masalah hukum, Ahok lebih negarawan dan lebih kesatria daripada Habib Rizieq Syihab'," ujar jubir Presidium 212 Aminuddin, pagi tadi. (dtc)