Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Penyerangan rumah ibadah dan pemuka agama belakangan kerap terjadi. Menko Polhukam Wiranto menegaskan hal itu perbuatan melanggar hukum yang bisa mengganggu demokrasi di Indonesia.
"Penyerangan rumah ibadah, jelas melanggar hukum kan. Apakah perorangan atau kelompok, itu nyatanya mengganggu proses pilkada dan pemilu. Ditindak tegas dan kita peringatkan, jangan sampai ada yang mencoba mencederai pemilu," ujar Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Wiranto mengatakan, jika ada yang melakukan penyerangan terhadap rumah ibadah dan pemuka agama, artinya pelaku tersebut mencederai proses demokrasi di Indonesia.
"Ini milik bangsa loh, jangan mencederai diri sendiri. Kalau ada pihak yang mengganggu, mencederai proses pemilu ini, berarti dia mencederai Pemilu sendiri," katanya.
Wiranto juga mengatakan, pihak kepolisian harus selalu mengantisipasi aksi penyerangan serupa agar tak terulang lagi. Selain itu, dia juga mengingatkan agar pihak kepolisian tidak gegabah dalam mengeluarkan pernyataan.
"Kepolisian yang mengantisipasi dan mencoba tidak gegabah dalam mengeluarkan statement, bisa menurunkan suasana, lewat penyelidikan dan penyidikan yang akurat. Dari situ nanti akan ada penjelasan ke publik apakah ini dilaksanakan oknum tertentu atau perorangan atau istilah terorisme adalah lone wolf atau organisasi yang dibangun sebagai organisasi teror itu," katanya. (dtc)