Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Kepala Patroli Satgas Siber Bareskrim Polri, Kombes Irwan Anwar menyebut berita bohong alias hoax makin marak beredar memasuki pilkada serentak. Berita hoax ini dikaitkan dengan penculikan tokoh agama hingga isu PKI.
"Mendekati musim politik kan banyak siasat, salah satu mungkin itu diembuskan (hoax terkait ulama). Khusus isu terkait dengan seolah-olah ada penculikan ulama itu memang marak terutama di Jabar, Banten, dan Jawa timur," ujar Irwan di gedung Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (21/2/2018).
Dari penangkapan, diketahui kelompok penyebar hoax yang berada di sejumlah daerah.
"Yang memposting seolah ada penculikan ulama, misalnya grup dari Garut," ujar Irwan.
Modus yang dilakukan pelaku dengan cara mengemas informasi dari pemberitaan media massa menjadi berita bohong. Berita bohong itu lantas disebar ke grup WhatsApp termasuk akun Facebook.
"Yang bersangkutan dapat postingan dari grup dan menyebarkan keluar (akun media sosial), " ujar Irwan.
Dari data penangkapan patroli satgas siber, ada sebanyak 2 orang kelompok dari Bandung yang diamankan. Keduanya diamankan karena menyebar soal kebangkitan PKI dan penculikan ulama.
Sedangkan, 4 orang kelompok lainnya yang juga dari Bandung ditangkap karena menyebarkan berita bohong terkait kelompok China yang harus diusir di Indonesia dan ajaran Islam.
Saat ini Bareskrim sedang mendalami jaringan dua kelompok tersebut. "Bahwa terhadap yang ditanyakan ini, kami mensinyalir menduga kuat ada kelompok yang menyerupai saracen, Insyallah tidak dalam waktu lama akan kami ungkap," ujar Irwan.(dtc)