Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kepulangan penyidik senior KPK, Novel Baswedan, disambut gembira tetangganya. Warga rindu akan kehadiran Novel yang dikenal sebagai sosok santun itu.
"Kami juga jemaah masjid ( Masjid Al Ihsan) kangen. Beliau sudah lama 10 bulan kan nggak salat bersama. Biasanya kami selalu datang lewat sini mondar-mandir rasanya ada yang hilang aja. Beliau juga pengurus masjid, orang yang santun ya kami kehilangan sekali," ujar Wisno Broto, mantan ketua RT 03/10, tempat Novel menetap di Jalan Deposito T8, RT 03/10, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (22/2).
Menurut Wisno, tidak ada penyambutan khusus dari warga terkait kepulangan Novel. "Penyambutan diimbau supaya yang biasa saja. Jangan sampai, kalau orang Islam di masjid itu kan berangkulan terus cium pipi kiri-kanan, kalau bisa jangan dulu dilakukan karena Pak Novel itu kan pelipisnya sangat rentan jadi jangan dilakukan penyambutan yang heboh yang wajar, saja biasa-biasa saja," kata dia.
Terkait sketsa pelaku penyiraman Novel, Wisno mengaku tidak mengenalinya. Dia berharap pelaku segera ditangkap. "Saya sudah lihat sketsanya tapi nggak kenal. Tentunya kita harap pelaku cepat ditangkap dan Pak Novel cepat sembuh. Jadi kita takut teror begini jadi nggak tenang. Cuma sekarang sudah biasa aja," ujar Wisno.
Novel Baswedan mengalami teror penyiraman air keras setelah menunaikan salat subuh di masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017. Setelah 317 hari berlalu, Novel akhirnya kembali ke Indonesia setelah menjalani perawatan di Singapura. Novel rencananya akan ke gedung KPK dan selanjutnya pulang ke rumahnya.(dtc)