Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, menempuh perjalanan ke Asmat. Sesampainya di sana, dia memantau perkembangan kondisi Asmat usai kawasan itu dilanda campak.
Sebagaimana keterangan dari Kementerian PMK yang diterima detikcom, Kamis (22/2/2018), Puan didampingi oleh beberapa menteri untuk melakukan monitoring dan evaluasi usai Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak di Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Menteri yang ikut selain Puan adalah Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Sosial Idrus Marham, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Para menteri menempuh perjalanan udara dari Jakarta ke Denpasar, dilanjut ke Timika. Dari Timika, rombongan menteri menempuh perjalanan udara 40 menit menggunakan pesawat kecil, mendarat di Bandar Udara Ewer.
Untuk sampai ke Agats, Puan dan para menteri lain naik speedboat (perahu motor) kecil berkapasitas enam penumpang. Perjalanan memakan waktu 20 menit. Di Kampung Agats, Puan menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor.
Puan dan para menteri naik motor ojek itu untuk mencapai pompa air bersih, RSUD, PAUD, dan membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Puan memonitor dan mengevaluasi pelayanan kebutuhan dasar di Agats, meliputi rumah sakit, sekolah, PAUD, bantuan sosial PKH, distribusi beras sejahtera, hingga pelaksanaan program KIP.
Puan juga memantau jalannya percepatan pembangunan infrastruktur dasar kesehatan berupa infrastruktur air bersih (pompa air) dan sanitasi, juga kesiapan rumah sakit dalam beroperasi.
"Dari kunjungan tersebut, dapat dievaluasi bahwa penanganan KLB campak sudah mencapai hasil yang baik. (80 Anak terdampak gizi buruk yang dirawat, sudah kembali ke rumah; satu anak masih dirawat karena kelainan medis)," demikian kata keterangan pihak Kemenko PMK.
Bantuan yang telah disalurkan ke Kabupaten Asmat adalah bantuan pangan yang jumlahnya mencapai 50 ton dan disalurkan ke 10 distrik.
Ada pula bantuan dari Kementerian Sosial yang disalurkan mencapai Rp 27 miliar. Bantuan di bidang pendidikan berupa dana pembangunan sekolah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yakni tiga unit ruang kelas baru untuk SMA Swasta YPPGI Roesler Agats, rehabilitasi satu kelas untuk SMA Negeri 1 ATSY, dan satu paket peralatan pendidikan untuk SMAN 1 Agats. Telah dilakukan pula pengukuhan kampung siaga bencana.
Penanganan program jangka menengah dan panjang dari kementerian dan lembaga akan dilakukan secara terpadu. Bukan hanya untuk Asmat, namun penanganan program ini akan diterapkan di kawasan Papua yang rawan gizi buruk. Bentuk penanganan berupa percepatan pembangunan aspek kesehatan, pemberdayaan pola hidup sehat, serta pembangunan infrastruktur berupa penyediaan air bersih dan penataan permukiman sehat.
"Penanganan ini akan dievaluasi pada pertengahan dan akhir tahun, serta diharapkan dapat mempercepat peningkatan kualitas hidup masyarakat," demikian kata keterangan dari Kemeno PMK. (dtc)