Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Pemerintah masih dalam proses negosiasi dengan Vietnam terkait masalah kendaraan yang diekspor dari Indonesia. Namun seandainya negosiasi tersebut berjalan alot dan menemui jalan buntu, Toyota sudah punya alternatifnya.
Dikatakan Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono, alternatifnya Toyota akan mencoba menerobos pasar negara lainnya.
"Kita berusaha supaya bisa nggak kita create destination, pasar baru plus meningkatkan volumenya. Misalkna Filipina, kan juga punya opportunity, GCC (Gulf Cooperation Council/Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk) sekarang kan ada kenaikan minyak 70 dolar AS, tahun lalu 60 dolar AS, ya ada kenaikan itu, mudah-mudahan Middle East juga ada opportunity-nya," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta.
Beberapa negara tujuan ekspor yang diincar Toyota berasal dari Afrika, Amerika Latin, dan ASEAN. "Afrika Utara itu Maroko, Aljazair, plus, plus, plus, Central South America itu Argentina, Brasil, Peru, Chili, ASEAN itu Myanmar, Laos, dan sebagainya," tutur Warih.
Namun negara tujuan ekspor baru itu lebih tepatnya, kata Warih, bukan untuk menggantikan pasar Vietnam. Tapi memang membuka pasar baru. Karena Toyota sendiri berharap agar ekspor mobil ke Vietnam terus berlangsung.
Sebagai informasi, Vietnam telah mencanangkan peraturan untuk semua kendaraan dari negara lain yang masuk, akan dilakukan pengujian laik jalan, meski di negara asalnya sudah lulus uji laik jalan dan tersertifikat. Jika tidak lolos, bukan hanya satu mobil, namun semua mobil yang ada di kapal akan dipulangkan.(dto)