Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Batubara. Pers memiliki peran penting untuk menciptakan pilkada serentak tahun 2018 dengan aman dan damai.
"Pers dapat mempengaruhi soal informasi yang ada. harapan kita, pers mampu memberikan informasi yang positif. Informasi yang diberikan harus akurat dan benar kepada masyarakat," ungkap Wakapolres Batubara Kompol M Hutabarat saat acara rapat koordinasi lintas sektor Operasi Mantap Praja Toba 2018 dalam rangka menciptakan pilkada aman dan damai, di Aula Singapore Land, Kecamatan Sei Balai, Jumat (23/2/2018).
Ia mengatakan, Pers dapat membangun keamanan pilkada di Batubara agar kondusif. Sangat luar biasa peran pers di masa ini. Sebagai kontrol sosial mari kita sajikan berita yang akurat.
"Peran pers sangat luar biasa dimasa ini, sebagai sosial kontrol, kita dituntut membuat berita yang akurat sehingga pilkada dapat beejalan dengan aman dan damai," katanya.
Sementara Ketua PWI Batubara Alpian mengatakan, Tugas menciptakan pilkada yang aman bukan hanya tugas penyelenggara dan kepolisian saja, tetapi peran pers sangat mempengaruhi dalam membangun pilkada damai dan aman. Tentu dengan menyajikan berita yang akurat sesuai dengan fakta.
Dikatakannya, Sesuai dengan UU pers, pers dituntut untuk menyajikan berita secara independen artinya tidak ada keberpihakan kepada salah satu calon. Kita harus menjunjung tinggi azas tidak bersalah dalam menyajikan berita.
"Menyajikan pemberitaan harus berimbang. berita yang disajikan kepada masyarakat tidak hanya terfokus kepada salah satu calon saja. Tetapi harus berimbang, wartawan harus menempuh cara profesional dalam menyajikan pemberitaan. jangan mencampurkan opini dengan fakta," katanya.
Menurutnya, Setiap informasi yang diterima tidak serta merta langsung diinformasikan kepada masyarakat, tetapi harus kita cek dulu kebenarannya. didalam kode etik, wartawan tidak boleh menulis berita secara diskriminasi terhadap golongan tertentu. Ini harus dihindari yang berkaitan dengam sara.
"Informasi yang diterima harus dicek dulu kebenarannya, jangan langsung dipublikasikan. Tidak boleh juga membuat berita diskriminasi," ujarnya.