Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Rumah Relawan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus yang tergabung dalam Djoss Pro Sumut bersama komunitas Sahabat Peduli Medan menggelar kampanye peduli sampah dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2018.Kegiatan bertajuk "Pekan Sampah Kota Medan" itu berlangsung selama tiga hari, dimulai Jumat (23/02/2018) dan akan berakhir Minggu (25/02/2018) di Taman Edukas,i Jalan Karya Kasih, Medan Johor, Medan
Hari pertama diisi dengan seminar edukasi pemanfaatan sampah menampilkan pembicara Armawati dari Bank Sampah Sicanang Belawan dan dari pengurus Bank Sampah Medan Baru. Seminar diikuti belasan komunitas di Sumut maupun dari perseorangan.
Hari kedua diisi perlombaan, seperti lomba kreasi sampah, lomba mewarnai dan musikalisasi puisi yang diikuti siswa SD, SMP dan SMA bahkan masyarakat umum. Hari ketiga aksi mengutip sampah di sejumlah titik jalan di Medan.
Ketua Djoss Pro Sumut Monang Sipahutar mengatakan kampanye peduli sampah tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pihaknya turut mengajak dan menggugah masyarakat Sumut khususnya Kota Medan untuk peduli sampah.
"Melalui kegiatan itu, kita harapkan semakin tinggi partisipasi masyarakat yang peduli sampah, baik sebagai orang yang membuang sampah dengan benar dan untuk pemanfaatan sampah bernilai ekonomis. Dan kami pun siap turun ke masyarakat mensosialisasikan peduli sampah ini," jelas Monang.
Sekretaris Djoss Pro Sumut Hendry Swasta Sidabutar menambahkan pihaknya tidak sekedar ikut mendompleng kampanye itu. Lebih dari itu, kampanye sampah menjadi salah satu program usulan prioritas Djoss Pro Sumut bilamana masyarakat memberi kepercayaan kepada Djarot-Sihar memimpin Sumut.
Sementara itu, Ketua Sahabat Peduli Medan Indra Raya Purba mengatakan kegiatan peduli sampah sudah memasuki tahun ketiga di Sumut dilakukan pihaknya. Harapannya melalui kegiatan itu, sampah dapat dibuang dengan benar, sampah bisa dikelola bernilai ekonomis dan memerangi sampah plastik.
"Ini bentuk dari upaya kita peduli sampah, bayangkan bahwa Kota Medan menghasilkan 2.000 ton sampah per bulan. Kalau sampah tidak kita bersihkan, sampah tidak kita kelola, tentu membahayakan keberlangsungan hidup sehat masyarakat," ujar Indra.
Jadi kita mengajak masyarakat membudayakan pemakaian wadah air minum bukan dari botol (plastik dan kaleng), memerangi sampah plastik dan membuang sampah secara baik dan benar," katanya.
Sebelumnya Armawati membeberkan peluang ekonomi dari pengelolaan sampah. "Kami per bulan sudah menghasilkan omzet puluhan juta dari hasil pengelolaan sampah ini. Ini artinya bahwa sampah jangan dianggap tidak berguna, tetapi bisa memberi penghasilan yang layak bagi masyarakat dengan mengelola sampah," tukas Bunda Armawati.