Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sebagian besar orang Medan pasti pernah mendengar atau barangkali sudah sering ke Pasar Hindu. Ya, Pasar Hindu yang terletak di Jalan Hindu tepat di persimpangan Jalan Hindu dengan Jalan Perdana Medan ini, memiliki berbagai keunikan tersendiri.
Pertama, Pasar Hindu adalah pasar tradisional terpendek yang ada di Medan. Panjang pasar ini jika diukur dari lapak pertama sampai lapak terakhir kurang lebih 50 meter saja.
Lapak-lapak yang berjejer dan saling berhadapan itu jumlahnya hanya puluhan saja. Lapak-lapak itu didesain khusus dengan rasa Tionghoa, sesuai latar belakang etnis para pedagang itu sendiri.
Kedua, menurut sejumlah referensi pasar yang telah berdiri sejak tahun 1950 ini dulunya dihuni oleh masyarakat Mandailing yang tinggal di kawasan itu. Namun seiring waktu, penghuni dan pedagang di pasar ini dominasi masyarakat Tionghoa.
Ketiga, pasar ini telah menjadi bagian dari situs wisata sejarah di Kota Medan. Pasar ini kerap dikunjungi pelancong yang berkunjung ke Medan.
Keempat, di sekitar Pasar Hindu pengunjung juga bisa merasakan aneka kopi khas racikan Tionghoa. Salah satunya Kedai Kopi Apek yang terkenal akan kopi susunya. Kedai kopi ini tidak hanya tempat kongkow para pebisnis etnis Tionghoa, namun juga masyarakat dari berbagai etnis kerap ngopi di sini. Kedai kopi ini telah berdiri sejak 1923.
Di Pasar Hindu juga terdapat sejumlah bangunan tua peninggalan kolonial. Beberapa di antaranya dibiarkan terbengkalai. Salah satu bangunan itu adalah Waren Huis yakni toko serba ada yang berdiri pada 1919. Namun kini bangunan itu disinyalir telah menjadi sekretariat ormas.
Juga ada Masjid Bengkok yang cukup legendaris. Masjid ini telah bediri sejak 1874 dan merupakan salah satu Masjid tertua di Medan sekaligus heritage di Kota Medan.
Kelima, pada Oktober 2017 lalu, Pemko Medan melalui Dinas Perdagangan, melakukan tera ulang timbangan pedagang di pasar ini. Tujuannya untuk memastikan keakuratan timbangan pedagang yang digunakan.