Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Tasikmalaya. Epon (49) terjaring razia Satpol PP Kota Tasikmalaya. Perempuan mengaku pengemis itu bikin heboh karena kedapatan membawa uang Rp 43 juta dan perhiasan emas. Usai didata dan diantar petugas Satpol PP ke rumah, Epon dikabarkan kabur.
Saat ini keberadaan Epon tidak diketahui. Sebab, selepas petugas mengantarnya, Kamis (22/2/) kemarin, Epon malah meninggalkan rumahnya yang berlokasi di kawasan Cisangkir, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Cibereum, Kota Tasikmalaya.
"Pas magrib (kemarin) langsung keluar lagi. Bawa-bawa gondolan yang isinya uang itu," ucap Uju (40), ketua RT kepada detikcom di rumah Epon, Kampung Cisangkir Kidul, Kota Baru, Cibereum, Tasik, Jawa Barat, Jumat (23/2/2018).
Pada Kamis (22/2) siang kemarin, Epon terjaring aparat gabungan yang menggelar razia orang gangguan jiwa di Jalan Oto Iskandardinata, Tasikmalaya. Nenek tersebut menjalani pemeriksaan di markas Satpol PP Kota Tasikmalaya. Petugas sempat menanyakan asal-usul dan perhiasan yang dibawanya itu.
"Menurut pengakuannya, uang itu hasil mengemis selama 18 tahun," ujar Kepala Seksi Pengendali Operasi (Kasi Daop) Satpol PP Tasikmalaya Sandi A Sugih.
Beres diinterogasi, petugas Satpol PP mengantar Epon pulang ke kampungnya di wilayah Kampung Cisangkir Kidul, Kecamatan Cibereum. Sewaktu hendak tiba di rumah, Epon dikabarkan sempat akan mengongkosi sejumlah petugas.
"Iya kemarin pas sampai di sini (rumah Epon), dia mau kasih uang ke Satpol PP. Enggak tahu jumlahnya, tapi agak tebal karena dimasukkan ke dalam amplop," ujar Uju, ketua RT di kediaman Epon.
Uju menjelaskan Epon berniat memberi uang dengan alasan para petugas telah bersedia mengantarkannya pulang ke rumah. Namun, uang tersebut ditolak oleh anggota Satpol PP.
"Kata pak Satpol PP-nya, enggak usah, kita nganterin ibu ke rumah aja. Khawatir kalau di jalan terjadi apa-apa sama ibu," kata Uju menirukan pembicaraan tersebut.
Mendapat penolakan, sambung Uju, Epon bergegas ke ruangan kamar rumah dan mengunci pintu. "Di situ kemudian dari petugas menitipkan ke saya untuk diberitahukan kepada pihak keluarga," ucap Uju. (dtc)