Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Karena dibesarkan oleh partai politik dengan ideologi serta orientasi kerakyatan yang sama, pasangan Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus (DJOSS) dianggap sebagai calon Gubernur Sumut yang paling mampu menerjemahkan program Nawacita yang dijalankan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dibandingkan pasangan calon lainnya.
Oleh karenanya, pertarungan ketat pada Pilgubsu tidak semata-mata hendak merebut kekuasaan atau memenangkan Djarot - Sihar. Lebih dari itu adalah perjuangan memenangkan ideologi. Kekuasaan diperuntukkan bagi pelayanan terhadap rakyat.
"Bagi Djarot - Sihar kekuasaan tidak ada artinya, tanpa itu mereka tetap dapat berbuat untuk melayani rakyat. Kekuasaan mereka butuhkan untuk lebih mampu melayani rakyat," ujar Deputi Kepala Badan Litbang DPP PDI Perjuangan Firman Jaya Daeli saat berbicara padahal acara konsolidasi Relawan pendukung DJOSS, di Medan, Sabtu (24/2/2018.
Berkaca pada situasi Indonesia secara nasional saat ini, Firman menyebutkan, sejumlah tantangan di masa depan menanti. Di antaranya adalah kedaulatan bangsa, Pancasila sebagai solusi guna mempersatukan bangsa, Bhinneka Tunggal Ika, konstitusi serta kesejahteraan masyarakat.
Kata Firman yang juga mantan anggota DPR RI, dibutuhkan kekuatan kepemimpinan nasional agar dapat menjawab tantangan-tantangan tersebut. Mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten/kota. Itulah kenapa dibutuhkan upaya keras seluruh relawan pendukung DJOSS bersama partai demi memenangkan Djarot - Sihar.
"Antara Jokowi dengan Djarot terdapat hubungan emosional ideologi politik. Now or never, sekarang atau tidak sama sekali. Djarot - Sihar harus dimenangkan," tegas Firman.