Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Balige. Sejumlah warga Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) tergabung dalam Forum Pemuda Toba mendatangi kantor kejaksaan setempat mendesak seluruh kasus dugaan korupsi secepatnya ditindaklanjuti, khususnya penggunaan dana PKK dan pengadaan bibit durian.
"Lama kami menunggu, bagaimana proses dugaan korupsi yang sudah dilaporkan warga ke kejaksaan. Kalau memang tidak terbukti ada penyalahgunaan keuangan lebih baik ditutup, " ujar Kordinator aksi, Marlon Sihombing, Senin(26/2/2018), di depan Kantor Kejaksaan Negeri Balige.
Dia mengakatakan, kinerja aparat hukum di Kejaksaan yang menerapkan hukum kepada Op Marsaulina(92) dalam kasus penebangan pohon durian dan dipidana bukanlah suatu prestas,i namun lebih dikarenakan pemberlakuan hukum lebih tepatnya hanya bagi warga yang lemah.
"Tolong kejaksaan tidak diam, kerjakan apa pekerjaannmu menindaklanjuti laporan warga, kasus itu tidak untuk didiamkan, " pintanya.
Aksi yang berlangsung lebih dari 30 menit itu dan resmi mendapat pengawalan dari pihak kepolsian setempat. Perwakilan pengunjuk rasa diterima Kasi Intel Franki Pasaribu dan Kasi Pidus Eduar Sibagariang.
Eduar Sibagariang mengatakan, kasus yang dipertanyakan seperti dana PKK dan pengadaan bibit durian sementara tidak memiliki alat bukti yang cukup. Pihak rekanan juga sudah mengembalikannya ke kas negara Rp 35 juta untuk PKK dan bibit durian Rp 34 juta.
"Kami tidak bilang kasus dihentikan, namun, karena alat buktinya yang masih kurang dan kerugian negara sudah dikembalikan, kejaksaan tidak menindaklanjutinya," jawabnya singkat seraya bermohon agar para aksi dapat mencarikan bukti baru untuk dapat ditindaklanjuti.