Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Dukungan agar Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju sebagai calon wakil presiden bermunculan. Seluruh kader PKB juga mendesak Cak Imin bisa maju sebagai cawapres pada 2019.
"Benar, sekarang para sukarelawan dan simpatisan Cak Imin sudah semakin menyatu dengan struktur untuk mendesak agar PKB segera memutuskan Cak Imin maju sebagai cawapres 2019. Mayoritas aspirasi mendorong Cak Imin duet dengan Jokowi," jelas Wasekjen PKB Daniel Johan kepada wartawan, Selasa (27/2/2018).
Menurut Daniel, ada 3 alasan Cak Imin layak maju. Selain memiliki basis dukungan massa yang kuat dari warga NU sehingga akan mendongkrak elektabilitas Jokowi, Cak Imin diyakini mampu menyatukan basis Islam dan nasionalis.
"Capres siapa pun butuh wakil yang mampu mendongkrak dan menambah suara, dan Cak Imin memiliki itu, apalagi jumlah pemilih terbesar adalah Jawa. NU kan salah satu tiang penyangga keberadaan Indonesia. Jadi kami berkeyakinan tiang penyangga ini penting diberikan kesempatan untuk memimpin negara. Cak Imin sebagai ketum partai akan memastikan Jawa Timur dan basis NU solid. Setidaknya 11 juta suara PKB adalah nilai tambah yang menentukan," ungkap Daniel.
Selain itu, Daniel menjelaskan Cak Imin memiliki sejarah perjuangan panjang sejak remaja. "Jejak perjuangan Cak Imin jelas, melewati 3 zaman, dan sejak dulu sampai nanti Cak Imin adalah sosok yang ada di garis kebangsaan. Sehingga secara ideologi tidak perlu diragukan. PKB bersama NU akan memastikan Pancasila dan kebinekaan akan abadi di bumi Indonesia," tegas Daniel.
Tantangan ke depan adalah harus segera meningkatkan daya beli dan pendapatan masyarakat. Ini menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi yang mendesak.
"Bagi Cak Imin, yang harus segera dilakukan adalah tingkatkan daya beli dan pendapatan masyarakat. Ekonomi umat, pendapatan masyarakat harus digenjot, khususnya menengah ke bawah, seperti petani dan nelayan, yang mayoritas adalah nahdliyin. Cak Imin akan wujudkan hilirisasi untuk petani dan nelayan. Mereka jangan hanya produksi tapi juga terlibat di industri hilirnya karena nilai tambahnya di sana. Bila nilai tambah bisa dinikmati petani, maka daya beli akan terdongkrak, pertumbuhan ekonomi akan membaik," jelasnya.
Selain itu, Indonesia harus mengakhiri fundamentalisme pasar. Cak Imin, jelas Daniel, menganggap negara harus tetap berperan memperkuat dan melindungi industri lokal.
"Kita harus berdaulat dan mandiri di bidang ekonomi pangan dan energi, dengan mengandalkan kekuatan anak bangsa sendiri. Jangan dikit-dikit asing. Bangsa kita sanggup kok selama negara punya keberpihakan. Jadi ini visi Cak Imin," tutup Daniel. (dtc)