Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) mengimbau semua pihak belajar dari tragedi ambruknya tiang girder pada pekerjaan proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Jakarta Timur, 20 Februari 2018. Inkindo pun menyampaikan beberapa pandangan, di antaranya agar pemerintah membenahi struktur biaya konstruksi Indonesia.
Waketum Bidang Pranata Usaha dan Profesi DPN Inkindo, Ronald Sihombing Hutasoit, mengatakan, ada yang kurang tepat dari struktur biaya konstruksi selama ini.
Merujuk pada proyek tol Becakayu, berarti ada kebijakan di luar standar operasi dan prosedur yang sebelumnya sudah ditetapkan dan disepakati dalam kontrak, yakni kebijakan percepatan penyelesaian pekerjaan yang pastinya mengakibatkan bertambahnya jam kerja atau lembur, misalnya dari satu shift menjadi tiga shift kerja.
Inkindo melihat dari sisi konsultan pengawasnya. Bagaimana memadukan antara konsultan pengawas yang dibayar dalam satu bulan kerja berdasarkan waktu (time base), sementara diperhadapkan pada tambahan shift kerja akibat percepatan penyelesaian kerja.
"Hal ini yang tidak diatur selama ini dalam struktur biaya konstruksi, mestinya bahwa lemburnya konsultan pengawas, bisa terakomodir juga jasanya. Karenanya sudah saatnya kami pikir pemerintah membenahi struktur biaya konstruksi," kata Ronald kepada wartawan, di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (28/02/2018).
Dia mengatakan bahwa dengan tetap mengawasi pekerjaan pada jam kerja tambahan, pihak konsultan pengawas dirugikan. Sementara jika tidak mengawasi pada jam kerja tambahan, adalah berisiko terjadinya kegagalan dan kecelakaan konstruksi.
Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Provinsi (DPOP) Inkindo Sumut Rikardo Bonar Manurung menambahkan, secara statistik bahwa kecelakaan di konstruksi yang timbul, sejatinya masih dalam hal yang wajar meskipun tujuan utama menjaga agar tetap zero accident (nihil kecelakaan).
Namun ironisnya bahwa ketika untuk upaya memelihara zero accident itu dalam suatu proyek konstruksi, adalah tidak dicantumkan secara spesifik biaya zero accident dalam struktur biaya konstruksi. "Selalu dibilang bahwa biayanya sudah termasuk dalam nilai pekerjaan, ini yang kurang tepat," sebutnya.
Saat ini lazimnya penyusunan satuan biaya konstruksi, hanya berdasar pada analisa-analisa biaya, seperti berapa orang tenaga kerja dan seberapa banyak material. Sementara biaya seperti untuk pertambahan waktu dan pemeliharaan zero accident, tidak teradopsi.
Meski demikian, Inkindo tidak pada posisi menyalahkan siapa-siapa atas tragedi ambruknya tiang girder tol Becakayu itu. Hanya saja agar semua stakeholder jasa konstruksi semakin mengedepankan profesionalisme dan integritas dalam suatu pekerjaan proyek konstruksi.
Sebelumnya, Ronald Sihombing Hutasoit bersama Waketum DPN Imkindo Bidang Kajian Strategis, Ristek dan Kerja Sama Perguruan Tinggi Murlan Tamba berada di Medan menghadiri Musprov Inkindo Sumut Ketua DPP Inkindo Sumut di Hotel Santika Dyandra, Selasa (27/02/2018).
Musprov yang dibuka Plt Sekdaprov Sumut Ibnu Sri Hutomo itu berhasil memilih pengurus DPP Inkindo Sumut masa bhakti 201-2022, yang dipimpin Ketua Pendi Sebayang bersama Sekretaris Besri Nazir dan Bendahara Yanuar Mahdi.