Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Bareskrim Polri bersama penyidik dari FBI merampungkan penggeledahan kapal super yacht Equanimity. Sayangnya, pada saat digeledah penyidik, pemilik kapal yang juga terdakwa korupsi USD 1 miliar asal Malaysia, Jho Low, tak ditemukan.
"(Jho Low) Belum kita temukan," kata Wadir Tipideksus Bareskrim Polri Kombes Daniel Silitonga saat dihubungi, Rabu (28/2).
Saat ditanya perihal negara mana yang sempat disinggahi oleh kapal Yacht sebelum ke Bali, Daniel menuturkan pihaknya akan perlu mengkaji log book-nya terlebih dahulu. Ia menuturkan, terkait hal itu pihaknya tidak bisa menyampaikan dalam waktu dekat.
"Itu kita belum baca (log book) karena kita baru turun dari kapal. Jadi nanti biarkan anak-anak membaca dulu karena tebal sekali. Jadi tidak bisa dijelaskan dalam waktu dekat sebelum kita baca," tuturnya.
Seperti diketahui, kapal Yacht Rp 3,5 triliun itu diamankan di Pelabuhan Benoa, Bali, diketahui masuk sejak November 2017 lalu. Kapal ini telah mengunjungi 5 destinasi wisata di Indonesia.
"(Kapal yacht sudah) ke wilayah perairan di Sorong, Raja Ampat, di NTT, NTB, Bali, dan Maluku," ujar Agung di Bareskrim Polri, Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
Yacht ini ditangkap pada Rabu (28/2) di perairan Tanjung Benoa, Bali. Di atas kapal tersebut ada sebanyak 34 orang yang turut diamankan.
Yacht itu disebut terkait investigasi skandal korupsi lembaga investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). 1MDB Malaysia tengah diselidiki terkait dugaan tindak pidana pencucian uang di sedikitnya 6 negara termasuk Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura. (dtc)