Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Film Rakut Sitelu berhasil terpilih sebagai salah satu finalis di Grand Indiewise Convention 2018, sebuah even film bertaraf internasional. Film yang disutradarai Andi Hutagalung dari Medan ini terpilih menjadi finalis untuk kategori film dokumenter.
"Ya semalam kita dapat email dari Indiewise Convention yang mengabarkan pemberitahuan itu," kata Andi kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (1/3/2018)
Andi akan diundang ke acara Grand Indiewise Convention 2018 di Miami, Amerika Serikat pada 9-12 Agustus 2018. Grand Indiewise Convention sendiri adalah sebuah forum internasional bagi pelaku insan film dari berbagai belahan dunia. Forum itu sudah dihadiri 400 praktisi film, baik pembuat film maupun dari kalangan industri film dari 80 negara.
Selama 3 hari acara Grand Indiewise Convention, itu akan diisi dengan workshop yang mengangkat beragam tema. Mulai dari diksusi film, membangun jaringan, proses pembuatan film dan sebagainya.
Film Rakut Sitelu berkisah tentang terlupakannya sistem kekerabatan pada masyarakat Karo sejak Gunung Sinabung mengalami erupsi selama kurang lebih 8 tahun. Rakut Sitelu adalah sistem kekerabatan dalam adat dan budaya masyarakat Karo. Di Batak Toba dikenal dengan istilah Dalihan Natolu.
Dikisahkan Andi, proses pembuatan film ini memakan waktu 2 bulan, yakni pada Juli-Agustus 2015. Diakui Andi, inspirasi film ini bermula dari penelitian salah seorang pemusik tradisi Karo, Brevin Tarigan yang kala itu sedang menyusun tesis.
Brevin meneliti idiom-idiom musik tradisi Karo yang berbicara tentang Rakut Sitelu. Dari hasil penelitiannya tersimpulkan bahwa sistem kekerabatan itu semakin terlupakan masyarakat Karo, terutama sejak Gunung Sinabung mengalami erupsi.
"Aku tertarik dengan penelitian Brevin itu kemudian melakukan wawancara yang intens seraya mengikutinya melakukan observasi dan pengumpulan data dari pos-pos pengungsian. Hasil wawancara itulah yang kemudian ku gubah menjadi sebuah film," kata Andi.
Sebelumnya film Rakut Sitelu juga telah meraih penghargaan dari Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan RI pada 2015 untuk kategori film dokumenter terbaik. Selain sarat dengan nilai-nilai budaya, kekuatan film ini juga ada pada kualitas pengambilan gambar.
Sejumlah apresiasi disampaikan insan perfilman dari Medan atas keberhasilan itu. Antara lain dari Onet Adithia dan Sihar EP. Mereka mengaku bangga dengan kiprah Andi Hutagalung yang film-filmnya kerap meraih penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Itu membuktikan film Medan tak kalah bagusnya dari film-film yang diproduksi sineas dari Jawa," kata Sihar.