Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Lubukpakam. Pembangunan Bendungan Lau Simeme yang berlokasi di kawasan hutan produksi Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, saat ini masih dalam proses inventarisasi lapangan.
Belum dilaksanakannya pembangunan bendungan tersebut karena belum selesainya pembayaran ganti rugi lahan terhadap warga yang sudah puluhan tahun mengelola dilahan tersebut. Namun, untuk pembangunan jalan akses sudah ditenderkan.
"Memang, luas lahan yang diizinkan Kementerian Kehutanan untuk pembangunan Bendungan Lau Simeme 420 hektare. Tapi pembebasan lahan yang sudah lama dikelola warga belum diganti rugi. Pembebasan lahan dan pengerjaan dilakukan tim, baik dari Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II dan Satker," kata Kepala Bappeda Deliserdang H Abdul Haris kepada Medanbisnisdaily.com di ruang kerjanya, Kamis (1/3/2018).
Dijelaskan Haris, ada sebanyak 22 kepala keluarga (KK) yang sudah puluhan tahun mengelola lahan di sekitar pembangunan Bendungan Lau Simeme yang menyebar di Desa Kuala Dekeh, Sari Laba Jahe, Rumah Gerat dan Desa Mardinding Julu.
Menurut Haris, Pemkab Deliserdang selalu siap mendukung pembangunan bendungan pengendalian bajir tersebut. Bahkan, Pemkab Deliserdang berharap pembangunan tersebut dapat segera selesai. Apalagi,bendungan itu nantinya bukan saja berfungsi sebagai pengendali banjir,tapi juga berfungsi menjadi sumber air baku, baik untuk Tirtanadi maupun Tirta Deli. Malah, bendungan itu nantinya dapat menjadi objek wisata.
"Jadi bendungan ini nanti banyak fungsinya. Termasuk objek wisatanya yang dapat di kelola dinas terkait dengan melibatkan masyarakat sekitar. Meski demikian, Bapak Bupati Deliserdang berharap ada relugasi Gubsu agar warga yang direlokasi karena dampak pembangunan bendungan tersebut tak hanya mendapat dana tali asih. Tapi ada dana ganti rugi yang memadai sesuai peraturan yang berlaku," papar Haris seraya menyebutkan hingga saat ini mereka belum ada mendapat laporan adanya penambahan luas lahan.
Kata Haris, jika pembangunan bendungan tersebut mulai dikerjaakan, bupati juga berharap agar masyarakat yang terkena dampaknya dapat dipekerjakan. "Ini merupakan bentuk kepedulian Bapak Bupati Deliserdang terhadap masyarakatnya," ungkap Haris.
Berdarkan data yang dihimpun, rencana pembangunan Bendungan Lau Simemeh tersebut terbagi dalam beberapa kegiatan atau lokasi. Diantaranya, pembangunan bendungan TA 2019 sebesar Rp 291 miliar, pelebaran Tamo Panggol di Danau Toba Kabupaten Samosir Rp 216,6 miliar, pembangunan Embung Serbaguna Julu Ni Aek, Aek Simare, Bonan Dolok, penampungan, harangan londut, Aek Sagorar, Aek Tolang, Siriang-riang dan Sosorniaon sebesar Rp 83 miliar. Kemudian pembuatan kolam konservasi di Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Rp 3 miliar, serta kegiatan pembangunan pendukung lainnya.