Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Purworejo. Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, pemerintah menargetkan penyerapan beras bisa mencapai 2,2 juta ton hingga Juni 2018. Penyerapan itu sangat penting untuk mengisi cadangan beras pemerintah yang disimpan di gudang Bulog.
Oleh karena itu serapan beras harus ditingkatkan sejak sekarang, di mana saat ini masa panen sedang berlangsung.
"Kalau cadangan beras pemerintah kuat, kedaulatan pangan kita akan semakin kokoh. Makanya, sekarang inilah saatnya gudang-gudang Bulog diisi," jelas Agung, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/3).
Agung mengatakan itu usai menyaksikan transaksi pembelian gabah kering panen Rp 4.300/kg di Desa Pundensari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (2/3).
Agar harga gabah tidak jatuh menjelang dan saat panen raya, sekaligus untuk mengisi cadangan beras pemerintah, Tim serap gabah (Sergab) turun tangan membeli gabah petani langsung di lapangan.
"Pemerintah bergerak cepat untuk membantu petani dalam menjual gabahnya, agar petani tidak rugi. Kasihan petani, harus kita bantu. Makanya pemerintah hadir di sini," kata Agung.
Menurutnya petani memiliki sumbangsih besar terhadap pengadaan cadangan beras pemerintah yang disimpan melalui Bulog, karena itu operasi sergab petani terus gencar dilakukan sebagai salah upaya untuk memberikan jaminan harga pembelian yang wajar.
"Kalau ada daerah-daerah yang akan melakukan panen, petani dan dinas lapor ke Dandim. Agar nantinya dilakukan pembelian bersama-sama Bulog," tambah Agung.
Safari sergap yang dilakukan Agung Hendriadi yang juga sebagai Ketua Pelaksana Tim Sergab, sebelumnya dilakukan di Provinsi Yogyakarta yaitu di Desa Karang Mojo, Kec. Karang Mojo, Kab. Gunung Kidul, dan Desa Trirenggo, Kec. Bantul, Kab. Bantul.
Di setiap lokasi sergab juga dihadiri TNI (Komandan Kodim), Babinsa, wakil dari Bulog, BRI, Kepala Dinas/Badan provinsi, dan para petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani. (dtf)