Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Begitu mendengar kata makanan diet, pikiranpun setidaknya ikut ciut. Pasti ini makanan begitu menyiksa diri. Ternyata tidak juga. Tergantung kreativitas dan ide cerdas yang menyajikannya. Inilah yang dilakukan katering sehat Lesssalt. Ia membuat para pendiet enjoy dengan pola dietnya.
Medanbisnisdaily.com berkesempatan menyaksikan langsung proses catering sehat ala Lesssalt di outletnya Jalan emas dalam no c12 Medan Senin (5/3/2018).
Diterima langsung oleh Mimi, seorang pengusaha catering yang sejak 30 tahun silam sudah berkecimpung di bisnis makanan sehat, dan Indra Halim, eksekutif muda yang terobsesi dengan makanan sehat gara-gara merasa prihatin dengan banyaknya penyakit yang saat ini terjadi gara-gara pola makan yang salah.
“Jadi inilah salah satu alasannya kami berdua bertemu dan akhirnya menjalankan catering Lesssalt,”ungkap Indra dan disetujui artner bisnisnya, Mimi.
Sejak Lesssalt dibentuk pada 2014 yang lalu sudah dua ribuan customer yang berlangganan Lesssalt. Kini pelanggan rutin Lesssalt di kota Medan sekitar 700 orang perharinya. Selain di Medan yang merupakan pusatnya Lesssalt, catering sehat ini juga sudah ada di 3 kota besar lainnya, yaitu Jakarta, Surabaya dan Bandung.
Setidaknya hal ini sebuah indikasi kesadaran masyarakat terhadap makanan sehat semakin tinggi. Mimi menjelaskan pelanggannya beragam.
“Jadinya bukan karena mereka yang bermasalah dengan kesehatan dan tubuhnya saja yang menjadi alasan langganan catering Lesssalt, misalnya ingin menguruskan badan atau punya riwayat penyakit tertentu. Banyak juga orang sehat yang langganan Lesssalt karena ingin menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh,” tuturnya.
Kebutuhan untuk mendapatkan nutrisi yang baik bagi tubuh adalah dengan memenuhi makanan dengan berbagai zat yang bergizi. Saat meramu makanan, Lesssalt menghitung kandungan gizi dalam makanan, yang meliputi karbohidrat, protein, vitamin, mineral, lemak dalam tiap porsi cateringnya.
Dijelaskan Mimi, dalam menakar kandungan gizi, pihaknya memakai prinsip piramida makanan. “Disetiap lunchbox pasti ada sayur, buah yang sudah kita takar, beserta kebutuhan carbo complex dalam bentuk nasi coklat, nasi hitam, nasi merah atau juga ubi, jagung, kentang dalam paket no salt,”jelasnya.
Sementara untuk protein ada nabati dalam bentuk kacang-kacangan, biji-bijian dan juga hewani yang sudah dipilih dengan fat yang sedikit, seperti ayam kampung atau boiler yang hanya menggunakan daging bagian dada tanpa lemak, juga ikan yang bersisik, telur kampung. Intinya dalam perkotak ada sekitar 500 atau 600-an kalori,”imbuhnya.
Dalam hal sayuran, sebagian besar Lesssalt memanfaatkan sayur organik. “Kalau jenis sayuran bisa berbeda tiap harinya, beberapa sayuran tergantung panen petani kita,”ucap Mimi. Begitu juga halnya dengan buah. Mimi mengakui lebih memprioritaskan buah-buahan lokal dibanding impor.
Bagaimana nih jaminannya jika langganan katering Lesssalt dengan alasan ingin menguruskan badan? Mimi berujar, hal ini tentu saja dibutuhkan komitmen kuat dari si pelanggan itu sendiri. “Bisa jadi mereka menyantap catering kami tapi ia tidak mencegah diri dalam ngemil dan sebagainya, ya sama saja bohong,” akunya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah meramu makanan dengan jumlah kalori dan gizi yang seimbang sesuai konsep makanan diet. Selanjutnya disiplin lainnya seperti olahraga yang teratur hingga disiplin dalam hal makanan berpulang kepada si pendiet itu sendiri.