Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Damaskus. Konvoi bantuan kemanusiaan untuk pertama kalinya mencapai wilayah Ghouta Timur, Suriah, yang terus digempur rezim Bashar al-Assad. Namun sayangnya sejumlah suplai medis dari konvoi ini disita oleh otoritas Suriah di perjalanan.
Seperti dilansir Reuters, Senin (5/3/2018), informasi itu disampaikan oleh seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bernama Ali al-Za'tari yang mendampingi konvoi kemanusiaan itu pada Senin (5/3) waktu setempat.
Za'tari mengaku 'tidak senang' saat mendengar suara bom keras di dekat perlintasan masuk ke wilayah Ghouta Timur. Menurutnya telah ada kesepakatan bahwa penyaluran bantuan kemanusiaan akan dilakukan di bawah situasi damai.
"Kami perlu diyakinkan bahwa kami mampu mengantarkan bantuan kemanusiaan dalam situasi yang baik," ucap Za'tari kepada Reuters di titik perlintasan.
Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pemerintah Suriah telah menyita 70 persen material medis dari kendaraan-kendaraan PBB. Menurut WHO, rezim Suriah mencegah peralatan bedah, insulin, perlengkapan dialisis atau cuci darah dan suplai-suplai lainnya untuk mencapai Ghouta Timur yang dihuni 400 ribu orang.
Za'tari sendiri menyebut suplai medis dalam konvoi yang didampinginya, telah dikurangi dari yang tadinya cukup untuk 70 ribu orang, menjadi hanya cukup untuk sekitar 27.500 orang. "Konvoi ini tidak cukup," imbuhnya.
Pada Minggu (4/3) waktu setempat, Assad bersumpah akan terus melakukan operasi militer untuk merebut kembali Ghouta Timur dari para pemberontak. Penegasan ini disampaikan Assad meskipun dunia internasional menyerukan penghentian pertumpahan darah di Ghouta Timur.
Gempuran udara di Ghouta Timur sejak 18 Februari lalu dilaporkan telah menewaskan 659 orang. Komisioner Tinggi PBB untuk HAM pada Jumat (2/3) menyebut gempuran udara rezim Suriah di Ghouta Timur kemungkinan mengarah pada kejahatan perang.
Badan Kemanusiaan PBB OCHA menyatakan targetnya menyalurkan konvoi dengan 46 muatan kesehatan, makanan, suplai gizi ke Ghouta Timur.
Sementara itu, pasukan Suriah dan tentara Rusia -- sekutu Assad -- dilaporkan berjaga di titik perlintasan. Bus-bus kosong menunggu untuk mengevakuasi warga sipil yang ingin meninggalkan Ghouta Timur. Militer Rusia sebelumnya menyatakan pemberontak di Ghouta Timur sepakat membiarkan warga sipil dievakuasi, demi ditukar bantuan medis. (dtc)