Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Tenaga kerja Indonesia (TKI) di sejumlah negara masih menemui kendala dalam pengiriman uang ke Indonesia. Ini termasuk TKI di Singapura yang jika mengirimkan uang akan dikenakan biaya SGD 10 hingga SGD 12 per sekali kirim.
General Manager Divisi Internasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Hendry Panjaitan menjelaskan, saat ini ada sejumlah penyedia layanan pengiriman uang antar negara di Singapura seperti Western Union, Moneygram dan perusahaan remitansi lokal dan layanan perbankan termasuk BNI remitansi.
"Biaya pengiriman di outlet lebih mahal bisa sampai SGD 10 hingga SGD 12 per sekali kirim. Outlet mereka banyak, ya mungkin setiap 200 meter ada, kecepatan pengiriman juga sama mulai dari 5 menit," kata Hendry dalam media workshop di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (8/3).
Hendry menjelaskan saat ini pengiriman uang melalui BNI cabang Singapura dikenakan biaya sekitar SGD 7,5 hingga SGD 8, Western Union SGD 12, Moneygram SGD 10 dan perusahaan remitansi lokal SGD 10.
Menurut Hendry seharusnya biaya pengiriman ini bisa lebih rendah dengan menggunakan teknologi. Karena itu BNI menggandeng perusahaan financial technology (fintech) lokal untuk membangun aplikasi pengiriman uang dari luar negeri bernama BNI Mobile Remmitance.
"Biaya bisa turun sekali kirim hanya 5 dolar Singapura, ini karena dengan teknologi kita tidak perlu sewa gedung lagi. Jadi hanya dengan aplikasi, bisa lebih cepat pengiriman karena base-nya mobile banking," ujar dia.
Dengan teknologi, pengiriman uang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Nantinya aplikasi ini akan berbasis dompet elektronik, jadi TKI bisa melakukan isi ulang atau topup ke dompet kemudian bisa mengirimkan langsung ke Indonesia.
Ada sejumlah tahapan yang harus dilewati TKI nantinya agar bisa menggunakan layanan ini. Seperti mengunduh aplikasi, kemudian melakukan pendaftaran dan mengisi seluruh informasi yang diminta.
Selain itu, nantinya TKI juga akan diminta untuk mendaftarkan nomor rekening penerima di Indonesia. Nah untuk menggunakan layanan ini, TKI harus memiliki bukti bahwa ia adalah pekerja legal.
"Kabar baiknya di Singapura seluruh TKI sudah discreening oleh pemerintah. Jadi bisa lebih mudah untuk pendaftarannya," ujar dia.
Nantinya isi ulang e-wallet ini bisa dilakukan di ATM bank lokal dan BNI akan menjajaki kerja sama topup dengan toko-toko ritel di Singapura. Ini untuk mempermudah TKI dalam menggunakan layanan ini.
Hendry menjelaskan, TKI bisa mengirimkan uang tak hanya ke rekening BNI, tetapi juga ke rekening bank lain seperti rekening BCA hingga Bank Mandiri. (dtf)