Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengumumkan kinerja keuangan sepanjang 2017. Perusahaan berhasil mengantongi laba bersih Rp 4,47 triliun atau naik 121% dari posisi 2016 sebesar Rp 2 triliun.
Kenaikan laba bersih itu seiring dengan kenaikan pendapatan sebesar 38% dari Rp 14,05 triliun di 2016 menjadi Rp 19,47 triliun. Kenaikan pendapatan salah satunya lantaran penetrasi perseroan untuk menjual batu bara low to medium calorie.
Dari sisi volume penjualan batu bara PTBA naik 14% dari 20,75 juta ton di 2016 menjadi 23,63 juta ton batu bara di sepanjang 2017. Komposisi penjualan mayoritas masih domestik sebesar 61% dan sisanya diekspor.
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, kenaikan laba bersih lantaran adanya kenaikan volume penjualan. Ditambah lagi adanya kenaikan harga jual batu bara yang naik dari rata-rata di 2016 Rp 658.018 menjadi Rp 814.216 per ton.
"Kemudian ada faktor kenaikan harga jual dan faktor efisiensi biaya penambangan yang turun," tuturnya di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/3).
Memang beban pokok penjualan PTBA naik 14% seiring dengan kenaikan volume produksi yang cukup tinggi sebesar 24%. Namun perseroan melakukan upaya efisiensi.
Seperti penurunan biaya penambangan sebesar Rp 785,68 miliar atau 26%. Perseroan juga menurunkan pembelian batu bara sebesar 70%.
Penurunan biaya jasa penambangan tercermin dari penurunan nisbah kupas (stripping ratio) dari 4,92 menjadi 3,55. Sehingga cash cost turun dari Ro 655.164 per ton menjadi Rp 641.524 per ton.(dtf)