Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Semarang - Seorang ibu rumah tangga di Kota Semarang tewas di tangan Rifai (24) dan L (15). Aksi pembunuhan ini berawal dari tantangan L kepada Rifai untuk membalas dendamnya kepada korban yang bernama Meta Novita Handayani.
Rifai mengaku tega melakukan itu dengan dalih tidak terima kekasihnya, L sering dibentak dan disumpahi oleh korban. L menjadi otak aksi tersebut karena menantang Rifai apakah berani membalaskan dendam untuknya. Reka ulang adegan pembunuhan ini digelar hari ini.
Polisi mengatakan ada 36 adegan dalam reka ulang tersebut. Semua adegan sesuai pengakuan tersangka dan juga diketahui mereka merencanakan aksinya sehari sebelumnya.
"Dari pengakuan tersangka sudah direncanakan sehari sebelumnya," Kapolsek Ngaliyan, Kompol Doni di tengah rekonstruksi pembunuhan Meta di lokasi kejadian, Perumahan Permata Puri Bukit Delima Kelurahan Beringin, Kecamatan Ngaliyan, Semarang, Senin (12/3/2018).
Adegan pertama dalam rekonstruksi ini mempelihatkan Rifai dan L berboncengan motor dan dilihat dua tetangga yang sedang berbincang tidak jauh dari rumah korban. Saksi mengenal L karena dia merupakan bekas asisten rumah tangga korban.
Adegan berikutnya berlangsung seperti pengakuan pelaku dan para saksi. Dua pelaku mendatangi korban, Meta Novita Handayani dengan dalih meminta minum. Saat korban berjalan ke arah lemari es, pelaku membekap dari belakang hingga korban terjatuh lalu menusuk korban beberapa kali menggunakan pisau yang disimpan di celana.
"Aksi pembunuhan antara adegan 21 sampai 22. Korban sebelumnya dibekap kemudian ditusuk," kata Doni.
L kemudian lari meninggalkan lokasi lebih dulu sedangkan Rifai menarik korban yang tidak bernyawa ke kamar. Ternyata setelah itu Rifai membekap anak korban yang masih berusia 7 tahun dengan guling.
Ketika itu tetangga korban melihat dan berteriak. Datanglah 4 mahasiswa yang kontrak di sebelah rumah korban. Salah sati mahasiswa, Alal Falah (19) menegur Rifai dan menyelamatkan anak korban.
Empat mahasiswa itu sempat berusaha menghalangi pelaku, bahkan Alal berlari ambil pentungan. Namun pelaku berhasil kabur dengan motornya dengan bertelanjang kaki karena sandalnya tertinggal di lokasi. Saat itu salah satu mahasiswa sempat memotret motor pelaku. dtc