Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Perth. Fosil gigi raksasa milik seekor hiu dari zaman prasejarah dilaporkan hilang misterius dari lokasi Warisan Dunia Australia yang terpencil dan seharusnya dirahasiakan. Otoritas satwa liar Australia mengimbau siapapun yang mengambil fosil kuno itu agar mengembalikannya.
Seperti dilansir AFP, Selasa (13/3/2018), fosil gigi yang masih utuh itu diperkirakan berusia sekitar 2 juta hingga 2,5 juta tahun. Satu buah fosil gigi raksasa dengan panjang 10 cm itu tentu sangat berharga untuk para kolektor fosil kuno.
Fosil gigi itu merupakan milik seekor Megalodon yang diyakini sebagai ikan paling besar dan paling kuat yang pernah hidup. Megalodon yang bisa tumbuh hingga sepanjang 15 meter, diyakini telah punah sekitar 1,6 juta tahun lalu.
"Fosil itu memiliki ciri tegas, jadi Anda bisa melihat bagian pinggir yang bergerigi tajam pada gigi hiu, mungkin itu merupakan salah satu spesimen lebih baik yang pernah kita ketahui," sebut Arvid Hogstrom dari Parks and Wildlife di Australia Barat.
Salah satu dari sedikit spesimen Megalodon ada di Area Warisan Dunia Pantai Ningaloo. Hogstrom menyebut hanya 'sangat sedikit orang' yang mengetahui lokasi itu, tanpa menyebut jumlah pastinya.
"Ini bukan yang akan ditemukan seseorang secara tiba-tiba dan dibutuhkan sedikit usaha untuk mengeluarkannya dari batu," ujarnya.
"Kami menduga ... seorang kolektor amatir (yang mengambilnya) atau seseorang yang hanya ingin memiliki fosil terpasang pada rak di atas perapian mereka," imbuhnya.
Hogstrom menyatakan timnya bekerja keras untuk melindungi fosil itu dengan menutupinya dengan bebatuan. Fosil itu memang tidak diambil dari lokasi temuan. Hogstrom menuturkan, pihaknya masih mempertimbangkan sejumlah opsi untuk menjaga fosil itu tetap utuh untuk jangka panjang.
"Tapi sangat disayangkan seseorang mendahului kami," ucapnya. "Fosil itu berada di lokasi terpencil dan kami tidak memeriksa lokasi itu setiap hari, kami tidak terlalu yakin kapan tepatnya fosil itu menghilang tapi kami mendapat laporan pada Jumat (9/3)," katanya. (dtc)