Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Anggota Komisi B DPRD Sumut Fraksi PDIP, Wasner Sianturi menilai, infrastruktur desa di Provinsi Sumut dalam kondisi parah. Akibatnya,biaya usaha tani di pedesaan jauh lebih tinggi.
"Padahal banyak usaha tani di pedesaan, tapi tidak bisa dipasarkan akibat infrastuktur jalan antara desa satu ke desa lainnya atau antara desa ke kecamatan sudah sangat jauh, sehingga cost jadi mahal," ujarnya kepada medanbisnisdaily.com, Rabu (14/3/2018), terkait kegiatan resesnya di beberapa desa di Kabupaten Sergai dan Kota Tebingtinggi, akhir pekan lalu.
Dikatakan Wasner, selama reses dan bertemu dengan banyak masyarakat mengeluhkan infrastruktur jalan yang tidak ada menuju satu desa ke desa lainnya dan juga antara desa ke kecamatan dan kabupaten.
"Contohnya ditemukan di Desa Sialangbua, Desa Tebingtinggi, Kecamatan Beringin, Sergai. Kondisi jalan penghubung di sana rusak parah. Padahal di desa-desa itu produktivitas pertanian di sana sangat banyak," katanya.
Di Desa Sialangbua, Kabupaten Sergai yang memiliki hampir ribuan hektar sawah, sangat membutuhkan satu jembatan penghubung untuk memudahkan petani membawa hasil panen. Ditambah lagi empat desa lainnya yang kekurangan air yang sumbernya dari Daerah Irigasi (DI) Sungai Ular.
"Jembatan itu memudahkan petani memasarkan hasil panennya yang selama ini jadi jauh dan butuh cost tinggi. Jadi mohonlah para pihak terkait terintegrasi dan bersinergi antara propinsi ke kabupaten dan antara kabupeten ke desa," ucap Wasner.
Infrastruktur jalan ini, lanjutnya, menjadi prioritas untuk mencapai program nawacita, yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dan menitikberatkan pada upaya mewujudkan kedaulatan pangan dan mensejahterakan petani.
"Usaha tani ini harus banyak mendapat pertanian dari Pemprovsu siapapun nanti gubernurnya. Sudah ada dana desa dari pemerintah pusat, manfaatkan lah itu untuk membangun desa. Jangan terburu-buru mendirikan BUMDes sebelum infrastruktur diperbaiki. Dana desa jangan dihabiskan untuk acara seremonial," tutur Wasner.