Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menegaskan bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan terus memantau pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgub Sumut) 2018.
"KPK akan mengawal pelaksanaan Pilgub Sumatera Utara dari sisi pencegahan korupsi. Tujuannya agar pemimpin yang terpilih nantinya akan dapat menjaga integritasnya memimpin dengan tidak melakukan korupsi. Untuk itu, sebagai pemilih, seluruh masyarakat harusnya dapat menjadi pemilih cerdas. Ikut menjaga integritas adalah bagian dari pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi yang dilakukan para calon kepala daerah," kata Saut saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Pemilih Cerdas Hasilkan Sumut Berkualitas' di Gedung Digital Library di Universitas Negeri Medan (Unimed), Rabu (14/3/2018).
Menurut Saut, pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi oleh calon kepala daerah dapat ditekan dengan cara mengajak para pemilih untuk tetap menjaga integritas. Pemilih integritas adalah pemilih cerdas yang mana turut serta menjaga kewibawaan calon kepala daerah untuk tidak memberikan peluang bagi calon untuk melakukan korupsi.
"Pemilih cerdas harus memiliki sikap integritas, memilih itu bukan berdasarkan harus satu golongan, sesuku atau satu agama. Tapi tolong dilihat rekam jejaknya," kata Saut.
Selain Saut, diskusi yang diinisiasi oleh Forum Nasional (Fornas) Bhineka Tunggal Ika Sumut ini juga menghadirkan anggota KPU Sumut Benget Silitonga dan Kapolda Sumut Irjen Paulus Waterpauw. Diskusi dipandu oleh Rajamin Sirait.
Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpau dalam paparannya menjelaskan pemilih cerdas adalah rangkaian perbuatan pemilih untuk menangkal isu-isu hoaks yang berkembang yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
"Sekarang ini isu hoaks banyak bertebaran di dunia maya. Jangan mudah terprovokasi dan ikut-ikutan menyebarkan, karena kami punya alat untuk melacaknya," ujarnya seraya mengingatkan peserta diskusi yang umumnya berasal dari kalangan mahasiswa.
Ketua Panitia kegiatan Togi Sirait mengatakan acara itu bertujuan untuk mengajak peserta diskusi pada pemilihan kepala daerah tahun 2018 mampu melihat calon gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang tidak pernah berurusan dengan KPK dan peduli dengan kesejahteraan rakyat kecil.
"Latar belakang diskusi kita kali ini disebabkan karena kondisi banyaknya kepala daerah maupun legislatif yang tersandung berbagai kasus korupsi di Sumut," kata Ogi dalam sambutannya.
Sementara secara seremoni, Rektor Unimed Prof Syawal Gultom membuka diskusi tersebut. "Sebagai tuan rumah, di tempat yang netral mari kita berdiskusi dengan cara-cara yang cerdas, karena kita berdiskusi di dalam kampus," katanya.