Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Sydney. Pemerintah Australia antusias menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Istimewa ASEAN-Australia yang digelar di Sydney, Australia pekan ini. Pemerintah Australia berharap KTT ini bisa mempererat hubungannya dengan negara-negara ASEAN.
"Ini merupakan kesempatan istimewa bagi kami karena untuk sangat jarang para pemimpin ASEAN bertemu dan berkumpul di luar ASEAN, dan pertama kalinya Australia menjadi tuan rumah bagi pertemuan tersebut," kata Dubes Australia untuk ASEAN Jane Duke di kawasan Darling Harbour, Sydney, Kamis (15/3).
Duke menambahkan hubungan antara ASEAN dan Australia sudah terjalin sejak 1947. Sejak saat itu, Australia juga ikut mengambil manfaat khususnya dalam investasi, hingga pendidikan.
"Australia terkesan dengan stabilitas ASEAN yang mengedepankan dialog, dengan stabilitas itu menunjang perekonomian ASEAN, dan memungkinkan negara anggota ASEAN untuk bekerja lebih erat dalam perdagangan dan ekonomi," katanya.
"Kerja sama ASEAN dan Australia sudah mendalam dan beragam, dari perjanjian ekonomi, hubungan antarmanusia melalui jaringan bisnis, aneka rencana di bidang ekonomi hingga pendidikan melalui program beasiswa seperti Colombo Plan," imbuh Duke.
Duke menjelaskan melalui aneka kerja sama itu telah banyak memberikan dampak positif bagi Australia maupun sebaliknya. Salah satunya adalah Australia menjadi salah satu negara tujuan warga ASEAN untuk menempuh pendidikan luar negeri.
"Selama ini banyak pelajar dari negara anggota ASEAN yang belajar di Australia. Banyak pula warga negara
ASEAN yang bekerja, berbisnis atau berwisata ke Australia tentunya ini memberikan efek positif bagi kami," ucapnya.
"Mereka yang menempuh pendidikan di sini tentu juga bisa menambah wawasan dan pandangan mereka. Sebaliknya, banyak pula warga negara kami yang menempuh dan berwisata ke negara-negara di ASEAN. Sangat luar biasa," imbuh Duke.
Di luar isu ekonomi, KTT ini juga akan membahas soal penanggulangan terorisme. Isu terorisme menjadi salah satu yang akan dibahas dalam pertemuan KTT Istimewa pada 16-18 Maret besok.
"Kawasan kita menghadapi ancaman-ancaman yang tidak bisa hanya ditangkal sendiri oleh satu negara. Oleh karena itu, pertemuan tingkat tinggi mendatang juga akan memperkuat upaya-upaya dan mempersiapkan melawan ancaman-ancaman dari lini baru di teknologi dan dunia siber," ujar Duke.
Duke optimistis hubungan kerja sama antara Australia dan negara anggota ASEAN akan semakin harmonis. Dia yakin pertemuan KTT itu akan menghasilkan perjanjian kerja sama yang memperkuat hubungan Australia dengan negara-negara di ASEAN.
"Pembahasan isu-isu kerja sama ekonomi hingga penanggulangan terorisme akan dibahas di tingkat pertemuan para pemimpin ASEAN dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull. Saya yakin akan ada kesepakatan-kesepakatan penting yang dijalin dengan ASEAN," tutupnya.
Untuk diketahui KTT Istimewa ASEAN-Australia ini akan dihadiri oleh 10 negara di ASEAN yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Signapura, Thailand, Brunei Daurssalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. KTT ini akan dipimpin Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull sebagai tuan rumah.(dtc)