Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman menilai Jenderal Gatot Nurmantyo belum saatnya menjadi calon presiden. Menurutnya, Gatot harus masuk ke partai terlebih dahulu baru kemudian nyapres di pemilu setelah 2019.
"Masuk ke Parpol (Partai Politik) dulu. Masuk terus besarkan. Jadi tahun 2024 Pak Gatot bisa nyalon presiden. Kan berpolitik itu harus berproses tidak ujug-ujug," ujar Habiburokhman di Jalan H.O.S Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Sabtu (17/3).
Menurut Habiburokhman, hal ini merupakan efek dari ambang batas presiden atau presidential threshold. Itu adalah syarat bagi capres harus mengantongi dukungan parpol atau gabungan parpol yang memiliki minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara nasional hasil Pemilu 2014.
"Jadi, Pak Gatot idealnya, dia sosok negarawan yang sangat berkualitas. Tapi tahapannya, jika dia mau jadi Capres dia tahapannya didukung salah satu parpol, bantu besarkan dapat 20 persen," kata Habiburokhman.
Nama Gatot memang masuk di bursa Pilpres 2019. Namun sayang hingga saat ini, jenderal bintang empat itu belum ada tanda-tanda mendapat dukungan dari parpol meski sebentar lagi akan memasuki masa pensiun.
Gerindra sendiri sudah menyatakan menutup pintu bagi Gatot. Padahal eks Panglima TNI itu disebut-sebut memiliki logistik kuat untuk maju pilpres 2019, melebihi Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
"Jadi peluang Pak Gatot tertutup kalau ingin maju dari Gerindra," ungkap Wasekjen Gerindra Aryo Hashim Djojohadikusumo sebelumnya.
Kesulitan terutama bagi Gatot adalah karena sama sekali belum berkecimpung di dunia politik praktis. Walau begitu, Gatot yang akan pensiun pada akhir Maret nanti sudah memberikan sinyal siap maju di Pilpres 2019.
"Kita lihat nanti. Apabila rakyat menghendaki, lain ceritanya," kata Gatot di acara Mata Najwa, Rabu (14/3). (dtc)