Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Bandung. Kejahatan skimmingdengan menyalin data nasabah di kartu debit melalui skimmer sudah lama terjadi. Kini, ada modus kejahatan perbankan lain yang perlu diwaspadai nasabah, yaitu data bridge.
Direktur Digital Banking & Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo mengatakan, data bridge merupakan modus kejahatan dengan membaca data personal nasabah seperti nama ibu kandung dan tanggal lahir. Data-data tersebut dengan mudah didapatkan di mana saja.
"Ada data bridge itu. Mereka baca data yang polanya selama ini sama seperti nama ibu kandung, tanggal lahir padahal itu semua bisa didapatkan di mana saja. Sudah terlalu mudah mendapatkan itu," kata Indra dalam Media Gathering BRI di Hotel Intercontinental Bandung, Sabtu (17/3).
Pihaknya pun meningkatkan keamanan data nasabahnya dengan menambah informasi agar tidak mudah diretas oleh pelaku kejahatan. Sehingga kejahatan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Makanya sekarang kami sedang memikirkan untuk memperkuat sistem keamanan seperti penambahan jenis informasi yang tidak mudah ditebak oleh si pelaku jadi yang ada hubungan emosionalnya. Misalnya ada data tambahan seperti makanan kesukaan atau warna kesukaan ya seperti itulah," tutur Indra.
Keamanan rekening nasabah juga perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan data personal lainnya seperti pendeteksi mata, sidik jari, hingga wajah.
"Data protection itu harus dilakukan. Sekarang password akan mudah dibaca oleh hacker, sekarang pengamanan juga harus bisa biometric, seperti retina, fingerprint dan wajah," tutur Indra. (dtf)