Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Aceh. Aceh menutup bioskop sejak konflik hingga hari ini. Masyarakat Tanah Rencong yang ingin menonton film terbaru harus ke provinsi terdekat atau menunggu keluar di situs penyedia film.
Seorang warga Aceh, Putri Khairunnisa, mengatakan, dirinya memilih menonton film terbaru saat tersedia di beberapa situs penyedia film yang dapat diunduh secara gratis. Film yang tersedia di sana sebagian besar sudah dengan kualitas bagus.
"Tapi untuk film Indonesia terbaru kadang harus menunggu sampai dua bulan setelah tayang di bioskop. Kalau pun cepat ada ya kualitasnya sangat rendah. Tapi kalau film lain seperti film Korea biasanya cepat keluar," kata Putri, Senin (19/3).
Untuk menonton film, Putri memilih mengunduh terlebih dulu di laptop dibanding nonton streaming. Alasannya, setelah di unduh dia dapat menonton di mana saja film kesukaannya.
"Kalau ada film terbaru yang kira-kira bikin penasaran biasa saya nonton ke bioskop di Medan (Sumatera Utara)," jelas Putri.
Sementara seorang warga lainnya, Muhammad Gibran, mengungkapkan hal yang sama. Dia lebih memilih menonton film dengan cara mengunduh di situs penyedia film dibanding harus ke bioskop di provinsi tetangga.
"Kalau mau download film tinggal ke warung kopi yang ada wifi-nya. Biasa warung kopi di Banda Aceh wifi-nya udah kencang-kencang," kata Gibran.
Gibran berharap ada di bioskop di Aceh. Alasannya, film Indonesia yang produksi sekarang banyak yang mengandung nilai-nilai Islami seperti Ayat-ayat Cinta.
"Agar tidak melanggar syariat Islam, waktu nonton penonton laki-laki dan perempuan dipisah. Beberapa kali pemutaran film di Taman Budaya Banda Aceh, panitia memisah laki-laki dan perempuan, dan penonton nggak ada yang protes," ungkap Gibran.
Sebelumnya, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, mengatakan, Pemkot Banda Aceh beberapa waktu lalu telah membahas terkait bioskop dengan para ulama dan pihak terkait lainnya. Dalam pembahasan tersebut, muncul kesimpulan bahwa terkait perizinan bioskop akan dilakukan studi banding terlebih dulu ke negara-negara Islam.
"Kesimpulannya kami sepakat untuk melakukan studi banding bersama ulama kita ke Arab Saudi atau negara Islam lainnya untuk mempelajari bagaimana pengaturan soal konser musik dan bioskop di sana," kata Aminullah dalam rilis kepada wartawan, Minggu (18/3/2018).(dtc)