Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Rusia akan menjalankan misi ke Mars pada 2019, yang jika terlaksana akan mengalahkan nama-nama seperti NASA dan SpaceX dalam rencananya menuju Planet Merah tersebut.
Vladimir Putin, Presiden Rusia, mengemukakan rencana negara yang dipimpinnya dalam mengarungi luar angkasa. "Kami merencanakan misi tanpa awak, dan setelahnya meluncurkan kru ke antariksa sebagai bagian dari program eksplorasi ke Bulan dan Mars," ujarnya.
"Misi terdekat akan berlangsung sesegera mungkin. Kami menjadwalkan untuk meluncurkan misi ke Mars pada 2019," katanya menambahkan, sebagaimana dikutip dari Newsweek, Senin (19/3).
Ungkapannya tersebut muncul dalam sebuah wawanwara yang dipimpin oleh Andrey Kondrashov, seorang pembawa acara di televisi. Video wawancara yang memiliki format seperti dokumenter dari Putin ini pun sudah diunggah di YouTube.
Putin, yang tengah memimpin perolehan suara pada pemilihan presiden di Rusia dengan memperoleh 75% bagian, turut mengatakan bahwa Rusia juga akan menjalankan misi ke daerah kutub Bulan. Hal ini pun akan menjadi pembeda dibandingkan dengan program ke satelit alam Bumi yang sudah dieksekusi sebelumnya kala Rusia masih bernama Uni Soviet.
"Para ahli yang kami miliki akan mencoba mendarat di kutub, karena ada alasan untuk memercayai keberadaan air di sana. Dengan itu, maka akan ada kemajuan dalam mempelajari planet lain. Perjalanan menuju luar angkasa yang lebih jauh juga bisa dimulai dari sini," tuturnya.
Satu hal yang tidak diungkapkan oleh Presiden Rusia ini adalah detail dari waktu dan tanggal yang dipilih untuk menjalani misi ke Mars pada 2019 mendatang. Meski begitu, jika benar-benar terlaksana, maka Rusia akan tetap mampu mengalahkan nama-nama seperti NASA dan SpaceX dalam 'perlombaan' menuju ke Planet Merah tersebut.
Sebelumnya, CEO SpaceX, Elon Musk, juga sempat mengatakan bahwa perusahaan antariksa besutannya itu akan melakukan penerbangan singkat menuju Mars pada paruh pertama tahun depan. Meski begitu, misi utama ke Planet Merah tersebut yang melibatkan pengiriman kargo baru akan dilangsungkan pada 2022 mendatang.
Terlebih, pria yang kerap dijuluki 'Iron Man' ini sudah melakukan 'antisipasi' terhadap ekspektasi masyarakat yang diprediksinya akan melambung terlalu tinggi. "Kadang kala, time line yang saya buat sedikit..., paham kan maksud saya," katanya dalam acara South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Sedangkan NASA akan mencoba untuk melakukan misi eksplorasi ke Mars pada 2020 mendatang. Tujuannya adalah untuk melakukan investigasi terhadap potensi dalam menjalani kehidupan di sana.
Badan Antariksa Amerika Serikat ini merencanakan misi tersebut akan dilaksanakan pada sekitar Juli dan Agustus 2020. Pertimbangannya adalah posisi antara Bumi dan Mars paling baik untuk mendarat pada periode tersebut.(dtn)