Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kecelakaan proyek Rumah Susun (Rusun) Tingkat Tinggi Pasar Rumput menjadi catatan penting setelah maraknya kecelakaan konstruksi belakangan ini. Aspek keselamatan pun menjadi tanda tanya apakah sudah dipatuhi benar oleh kontraktor.
Ketua Umum Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi Indonesia (A2K4I) Lazuardi Nurdin menyampaikan bahwa aspek keselamatan kerap diabaikan oleh pelaksana proyek konstruksi sehingga bisa mengancam nyawa.
Kecelakaan proyek Rusun Pasar Rumput itu pun menghilangkan nyawa satu orang. Penyebabnya tiang besi proyek jatuh menimpa korban.
"Ini kan benda jatuh dari atas. Nah, mestinya kan bisa ada alat yang namanya itu safety net untuk memproteksi benda-benda jatuh dari atas ke bawah. Nah itu belum terpasang sampai ke atas itu," ujarnya ketika dihubungi di Jakarta, Senin (19/3).
Kelengkapan alat semacam ini dinilainya sebagai standar yang harus diterapkan di proyek-proyek konstruksi khususnya proyek-proyek tinggi. Hal itu untuk mengantisipasi jatuhnya material proyek yang bisa menimpa orang.
Sayangnya, menurut dia hal semacam ini masih sering diabaikan oleh pelaksana proyek.
"Alat pengamanan kerja itu harus diperhatikan. Nah, itu yang kita lihat nggak semua terpasang. Itu peran konsultan pengawas untuk mengawasinya, meminta untuk dipasang. Kalau nggak, jangan dikasih izin kerja," tambahnya.
Sebelumnya, Kepala Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput I Made Ari, mengatakan proyek tersebut akan dihentikan sementara. Ari menjelaskan penghentian tersebut dilakukan untuk evaluasi.
"Atas kejadian tersebut kami menghentikan sementara pembangunan proyek rumah susun tingkat tinggi Pasar Rumput untuk melakukan evaluasi lebih lanjut," kata Ari dalam jumpa pers di Resto Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (18/3).(dtf)