Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Langkat. Meski musim trek dan produksi menurun, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit tidak mengalami kenaikan. Padahal, harga dolar terhadap rupiah cukup tinggi, namun bahan baku industri crude palm oil (cpo) yang merupakan komoditas ekspor tidak mengalami kenaikan harga.
"Masalah dolar tinggi terhadap rupiah kami mengetahuinya, tetapi harga sawit tidak naik. Produksi sawit turun karena musim trek. Semalam dibeli pedagang penampung hanya Rp 1.300 per kg, belum ada kenaikan," sebut Mariono, petani sawit di Desa Sangga Lima, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Senin (19/3/2018).
Petani lainnya, Sulaiman Tarigan di Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, mengaku harga jual sawit Rp 1.320/kg. "Masih stabil hanya Rp 1.300 sampai Rp 1.340 per kilogram," ucapnya.
Di Kecamatan Padang Tualang, harga sawit petani malah lebih murah yakni Rp 1.250/kg. "Ah, sawit murah, bukannya naik, tapi stabil saja. Tadi kita panen dibeli agen sawit masih Rp 1.250/kg," katanya.
Sementara itu harga sawit di tingkat agen, Ismail, suplyer TBS kelapa sawit di Desa Buluh Telang Kecamatan Padang Tualang, mengaku membeli TBS ke petani hanya Rp 1.250/kg.
"Kita ikut pasaran, karena harga jual TBS ke PKS Buluh Telang hanya Rp 1.470/kg. Jadi kita beli kepetani Rp 1.250/kg. Jasa tenaga kerja dan transportasi itu yang Rp 220/kg," katanya.