Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Langkat. Sejumlah warga di Kelurahan Perdamaian Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat merasa khawatir sumur mereka tercemar Bahan Bakar Minya (BBM) dari salah satu Stasiun Pengisuan Bahan Bakar Umum (SPBU).
"Kami takut sekali dengan kondisi tersebut. Kami sekarang lebih waspada kalau-kalau siapa saja yang datang untuk melihatnya. Kami khawatir meledak," kata Rosmawati (44), salah seorang warga Perdamaian, Stabat, Senin (19/3/2018).
Untuk memastikan dan mengantisipasi adanya bahaya, Rosmawati berharap petugas berwenang dapat mengambil tindakan pencegahan.
Kapolsek Stabat AKP Binsar Naibaho yang dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum bisa memasang police line di lokasi tersebut. Katanya, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium dari petugas yang berwenang.
Sementara Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Langkat melalui Kabid Pentaatan Lingkungan Hidup (PPLH) Yasir Wagdhi juga mengatakan masih menunggu hasil laboraturium dari DLH Provinsi Sumatera Utara (Provsu). Katanya, beberapa hari lalu DLH Provsu sudah mengambil sampel air untuk diperiksa.
Ia juga sudah mewajibkan kepada pengelola SPBU 14208152 di Kelurahan Perdamaian, Stabat, untuk uji laboratorium tanah dan air di beberapa titik. Tujuannya, katanya, untuk memastikan apakah terdapat kebocoran pipa atau tangki tanam.