Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Riyadh. Miliarder Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal, yang sempat ditahan selama 3 bulan atas dugaan korupsi, mengaku telah mencapai 'kesepakatan rahasia' dengan pemerintah Saudi untuk pembebasannya. Pangeran Alwaleed enggan mengungkapkan rincian kesepakatan itu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (20/3), hal itu diungkapkan Pangeran Alwaleed dalam wawancara dengan Bloomberg TVyang ditayangkan Selasa (20/3) ini. Dalam wawancara itu, Pangeran Alwaleed menolak membeberkan isi kesepakatan dengan pemerintah Saudi itu.
Namun Pangeran Alwaleed menyatakan dirinya masih memegang 95 persen saham perusahaan investasi global, Kingdom Holding, miliknya.
"Ketika saya mengatakan bahwa ini merupakan kesepakatan rahasia, sebuah pengaturan yang didasarkan pada pemahaman terkonfirmasi antara saya dan pemerintah Arab Saudi, saya harus menghormatinya," ucap Pangeran Alwaleed dalam wawancara itu.
Dia hanya menambahkan bahwa proses untuk merumuskan kesepakatan rahasia itu masih berlanjut.
Pangeran Alwaleed juga menyatakan dirinya sedang dalam pembicaraan dengan otoritas Saudi soal investasi bersama dalam proyek-proyek domestik. Dia menyebut masih melakukan diskusi dengan Dana Investasi Publik (PIF) yang dipimpin Pangeran Mohammed bin Salman, terkait rencana investasi itu.
Sedangkan Kingdom Holding yang dimiliki oleh Pangeran Alwaleed, disebut tengah berupaya memecah-mecah aset senilai US$ 13 miliar dengan mendirikan sejumlah perusahaan independen. "Akan dibutuhkan cukup banyak waktu karena kami masih mengembangkan hal itu," ucapnya.
Kepada Bloomberg TV, Pangeran Alwaleed menyatakan dirinya akan terus melakukan investasi di Saudi. Dia juga mengaku tidak pernah menyimpan dendam kepada pamannya, Raja Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, juga sepupunya, putra mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.
"Ini bisnis seperti biasanya," tegasnya.
Pangeran Alwaleed bebas dari tahanan pada 27 Januari lalu, usai 3 bulan ditahan di hotel mewah Ritz Carlton di Riyadh. Dia ditahan bersama puluhan pangeran Saudi, pejabat senior dan pengusaha Saudi lainnya, atas perintah Pangeran Mohammed bin Salman. Kebanyakan mereka yang ditahan, telah dibebaskan setelah mencapai kesepakatan finansial dengan otoritas Saudi. (dtc)