Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Madrid. Real Madrid tercecer dalam persaingan La Liga musim ini. Los Blancos boleh saja punya lini serang yang aduhai. Tapi lini belakangnya: longgar bukan main.
Madrid musim tak mampu mengikuti laju kencang sang rival utama, Barcelona, di La Liga. Sampai pekan ke-29, Madrid masih tertahan di posisi tiga dengan nilai 60, yang mana 15 poin di belakang Barcelona di puncak.
Padahal soal produktivitas bisa dibilang kedua tim setara. Barcelona sejauh ini bikin 74 gol, sementara Madrid punya 73 gol. Jika gol merupakan komponen krusial untuk menang, maka apa yang salah?
Jawaban terpampang di lini belakang Madrid. Mereka sejauh ini sudah kebobolan 33 kali, lebih dari dua kali punya Barcelona yang baru kemasukan 13 kali. Bahkan Atletico Madrid di posisi dua saja baru kebobolan 14 kali.
Sementara Barcelona belum terkalahkan dan Atletico baru kalah tiga kali, Madrid sampai saat ini sudah menelan lima kekalahan. Kebobolan banyak gol tentu saja jadi faktor utama Los Merengues menelan lebih banyak kekalahan.
Di laga teranyarnya, Madrid bahkan kebobolan tiga gol meski menang atas Girona, skornya adalah 6-3. Ketiga gol tersebut tercipta dari sundulan yang berawal dari situasi bola mati. Marca mencatat, terakhir kali ada tim yang kebobolan tiga gol dari sundulan di La Liga adalah Cordoba, saat dicukur Barcelona 8-0 pada 2015 silam.
Dari 33 gol yang bersarang di gawang Madrid, 15 gol merupakan hasil tendangan kaki kanan, 7 dari kaki kiri, 10 lewat sundulan, dan 1 sisanya adalah gol bunuh diri. Dari 33 gol tersebut, 10 di antaranya berasal dari situasi bola mati.
Anak-anak asuh Zinedine Zidane baru mencatatkan delapan clean sheet sejauh ini. Sebagai perbandingan, Barcelona dan Atletico sama-sama mencatatkan 18 clean sheet.
Jika diurutkan dari jumlah kebobolan, Madrid menempati urutan kelima di belakang Barcelona (13), Atletico (14), Getafe (27), dan Valencia (31). Posisi Sergio Ramos dkk. saat ini sejajar dengan Villarreal dan Athletic Bilbao, yang sama-sama sudah kemasukan 33 gol.
Dengan catatan kebobolan musim ini, apakah itu berarti Madrid butuh perbaikan di lini belakang untuk musim depan? (dtc)