Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta. Pemuda Muhammadiyah mendorong Amien Rais dan Luhut Pandjaitan menggelar dialog terbuka. Pemuda Muhammadiyah siap menjadi fasilitator.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak membuka pernyataannya dengan mengkritik respons Luhut terhadap kritik Amien Rais. Tak seharusnya Pemerintah merespons kritik dengan ancaman.
"Saya kira tidak elok bila kemudian kritik yang disampaikan oleh tokoh senior seperti Pak Amien Rais kemudian dijawab dengan ancaman, bahkan kritik siapa saja kepada Pemerintahan tidak pantas dijawab dengan ancaman akan mencari dosa-dosa sang pengkritik. Saya melihat Pak Luhut gagap menerima kritikan," kata Dahnil kepada wartawan, Rabu (21/3).
Seharusnya, kata Dahnil, Pemerintah menjawab kritik dengan menunjukkan kinerja. Sementara soal Amien Rais, Dahnil mengatakan mantan Ketum PP Muhammadiyah itu selama ini memang konsisten mengkritik penguasa, siapapun presidennya.
"Mulai Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY semua dikritik dengan keras oleh Pak Amien. Jadi Pak Luhut ndak perlu baper, apalagi mengancam. Justru kritik adalah pintu masuk untuk dialog dan pembuktian," ulas doktor ekonomi dari Universitas Diponegoro ini.
Dahnil menyarankan Luhut membuka dialog atau debat secara terbuka dengan Amien Rais. Di debat itu, dia melanjutkan, Luhut bisa menunjukkan kesalahan kritik Amien. Sebaliknya, bagi Amien Rais, dia bisa memperkuat kritiknya.
"Itu cara seorang demokrat sejati, bukan justru mengancam-ancam. Saya siap memfasilitasi debat Pak Luhut dan Pak Amien. Agar tradisi dialektika di alam demokrasi terus terjaga, bukan tradisi ancam-mengancam, intimidasi atau pun fitnah," ujar Dahnil.
"Jadikan kritik sebagai pintu masuk dialog dan menemukan solusi. Saya akan hubungi Pak Amien dan Pak Luhut untuk bersedia melakukan dialog terbuka, dan kami akan fasilitasi, semua pihak bisa melihat dialog tersebut," pungkasnya. (dtc)