Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. PT Aquafarm Nusantara bersama Koperasi Serba Usaha (KSU) Muara Baimbai menggelar kegiatan pelatihan pengolahan, kerajinan makanan berbahan baku ikan nila di wisata mangrove Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Selasa (20/3/2018).
Selain masyarakat sekitar, acara itu juga dihadiri Ketua KSU Muara Baimbai Sutrisno, Kepala Desa Sei Negalawan Jafar Sidik Nasution, pimpinan PT Aquafarm Nusantara Afrizal beserta jajaran managemen CSR PT Aquafarm Nusantara Toba serta Kepala Bidang SDM Pengolahan dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Sergai, Teruna Tarigan.
Menurut Sutrisno, KSU yang dipimpinnya yang beranggotakan kelompok nelayan dan ibu-ibu ingin mengubah taraf hidup masyarakat nelayan sekitar.
"Stigma masyarakat terhadap nelayan bahwa nelayan itu miskin sehingga kami ingin mengubah stigma tersebut," ungkap Sutrisno dalam keterangan persnya, Kamis (22/3/2018).
Sutrisno menjelaskan, dirinya bersama masyarakat yang tergabung dalam KSU Muara Baimbai selama ini telah membuat produk olahan seperti kerupuk dari kulit ikan tongkol.
Ia berharap, dengan adanya kerja sama bersama PT Aquafarm Nusantara, masyarakat Sei Nagalawan dapat membuat olahan yang lebih kreatif dan beragam dengan ikan nila dan dengan produksi yang lebih murah.
Kepala Desa Sei Nagalawan, Jafar Sidik Nasution menyambut gembira digelarnya kegiatan pelatihan itu. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Kegiatan bersama PT Aquafarm ini bukan merupakan hal yang baru, Aquafarm sering memberi kontribusi dan eksis dalam memberi solusi," sambutnya.
Afrizal menjelaskan, PT Aquafarm Nusantara akan mengembangkan berbagai produk olahan ikan nila. "Ini merupakan pilot project yang kita gulirkan di Serdang Bedagai," ucapnya.
Afrizal juga mengungkapkan bahwa PT Aquafarm Nusantara telah mengekspor berbagai hasil olahan ikan nila ke berbagai negara, di antaranya Amerika, Eropa dan sebagian Asia.
Dirinya juga mengklaim bahwa kerupuk kulit berbahan kulit ikan nila jauh lebih baik ketimbang kerupuk kulit ikan tongkol dan ikan patin.
"Saya berharap kita semua tetap optimis dan tidak pesimis atas segala olahan ikan nila dan diharapkan akan membantu perekonomian masyarakat sekitar," kata Afrizal berharap.
Harapan yang sama dikatakan Teruna Tarigan. Ia menyambut baik kegiatan yang dilakukan pihak Aquafarm.
"Kerja sama ini menguntungkan. Kehadiran PT Aquafarm Nusantara diharap bisa membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar," katanya.